Video Berita
Tolak PSBB, Ratusan Warga dan PKL di Kota Dumai Riau Turun ke Jalan
Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Dumai, Riau, mendapat penolakan dari sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dan warga.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video YouTube penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Dumai, Riau, mendapat penolakan dari sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dan warga.
Aksi penolakan itu berlangsung pada Senin (18/5/2020) malam atau hari pertama penerapan PSBB.
Beberapa video aksi penolakan sempat beredar di media sosial. Seperti yang dilihat Kompas.com, ada sekitar ratusan pedagang dan warga berkerumun di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.
Salah seorang warga Kota Dumai, Arya (48) mengaku menolak penerapan PSBB terkait antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 tersebut.
• VIDEO Viral Lautan Manusia di Pasar Anyar Bogor saat Pandemi Corona
• VIDEO Viral Pria Bentak dan Tunjuk Wajah Anggota TNI Saat Ditegur Tak Pakai Masker
• Sandiaga Uno Bicara Soal Fadli Zon yang Terus Kritik Pemerintahan Jokowi
• Luna Maya Butuh Waktu Bertahun-tahun Maafkan Ariel NOAH, Tersadar Berkat Pesan Sang Sahabat
"Ya, saya selaku warga Dumai menolak juga lah. Karena sekarang kan waktunya cari uang mau Lebaran. Dan keluarga saya juga ada yang berjualan di pasar itu (Jalan Jenderal Sudirman)," ungkap Arya saat dihubungi Kompas.com melaluisambungan telepon, Selasa (19/5/2020) malam.
Pria pekerja bengkel ini mengaku takut tertular virus corona. Namun, Arya mengaku lebih takut tak dapat uang untuk kebutuhan keluarganya.
"Pasti takutlah namanya juga penyakit. Tapi kita kan mau cari makan juga. Protokol kesehatan tetap kita ikuti, seperti keluar pakai masker dan jaga jarak," katanya.
PKL tolak PSBB
Menurut Arya, kebanyakan yang menolak PSBB dari kalangan PKL. Karena pedagang hanya boleh berjualan sampai pukul 21.00 WIB.
Sementara pedagang kebanyakan mulai buka lapak setelah berbuka puasa atau siap magrib.
"Di Jalan Sudirman itu sangat banyak yang berjualan kalau mau lebaran. Adik-adik dan abang-abang saya banyak yang jualan di situ. Ada jual kue, pakaian dan lainnya. Kadang mereka mau jualan sampai subuh ngejar omset lebih. Jadi kalau tutup cepat, otomatis dagangan belum banyak yang laku," kata Arya.
Sementara itu, menurut dia aksi penolakan PSBB dari warga dan pedagang tidak sampai ricuh. Sejumlah pedagang hanya bersikeras jam berjualan diperpanjang. "Kalau ricuh tidak lah, cuma ada ketegangan saja," sebut Arya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video PKL dan Warga Tolak PSBB Kota Dumai, Ini Alasannya"
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar