Kasus Corona di Lampung

UPDATE Data Covid-19 di Lampung Barat dari ODP, PDP dan Pasien Positif Corona

Sebanyak 15.495 orang di Lampung Barat telah dilakukan skrining (screening) terkait pencegahan dan penanganan Covid-19

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: wakos reza gautama
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi - 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LIWA - Dinas Kesehatan Lampung Barat (Lambar) merilis data mengenai penanganan Covid-19 per 25 Mei 2020.

Sebanyak 15.495 orang di Lampung Barat telah dilakukan skrining (screening) terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 per 25 Mei 2020.

Data screening ini diupdate melalui Facebook Dinas Kominfo Lambar.

Dibanding data per 23 Mei 2020 lalu yakni 15.082 orang, ada peningkatan sangat signifikan mencapai 413 orang.

Data Facebook Dinas Kominfo Lambar, menerangkan data ODP (orang dalam pemantauan) masih sama dengan rilis sebelumnya yakni 3 orang dan PDP (pasien dalam pengawasan) kosong.

BMKG Beber Penyebab Banjir Rob di Pulau Pasaran yang Terbesar

Warga Pulau Pasaran Gotong Royong Bersihkan Sampah yang Terbawa Banjir Rob

Pelabuhan Bakauheni Lengang di Hari Kedua Lebaran Idul Fitri 1441 H

Lalu untuk data pasien terkonfirmasi positif juga sama dengan data sebelumnya masih 4 kasus, meninggal dunia 1 kasus dan OTG (orang tanpa gejala) 5 orang.

Rincian data terkonfirmasi positif yakni 2 kasus ada di Kecamatan Sekincau dan 2 kasus di Kecamatan Batu Ketulis.

Sebelumnya dalam konferensi pers yang disiarkan live facebook 23 Mei 2020, sempat ada jurnalis yang meminta penjelasan terkait dugaan RS Alimuddin Umar Liwa yang selalu kecolongan karena kasus terkonfirmasi positif, baru terdeteksi dan diketahui setelah pasien dirawat di rumah sakit lain.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Lambar Paijo mengatakan, pihaknya melakukan screening dan hasilnya tidak menunjukkan ke arah Covid-19 seperti kasus Nyonya R asal Kotabatu, OKU, yang sempat menjalani perawatan medis di RS Alimuddin Umar Liwa.

"(Sementara) Rumah Sakit Mardi Waluyo tidak screening tetapi langsung rapid test karena melihat berasal dari OKU, dari daerah transmisi lokal," beber Paijo, Sabtu (23/5/2020).

Namun pihaknya sudah mengambil langkah tindak lanjut dari kasus terakhir dengan melakukan tracing kepada dokter praktek mandiri yang sempat menangani pasien dan juga keluarga pasien yang menemani selama pasien dirawat di rumah sakit.

Dua kali rapid test yang dilakukan hasilnya negatif.

Selain itu juga pihaknya melakukan tracing terhadap 51 orang di RS yang melakukan kontak dengan pasien.

Lalu diajukan ke dinas kesehatan Lambar untuk dilakukan rapid test dan hasilnya dua petugas medis yang bertugas di ruang ICU menunjukkan hasil reaktif. Sementara lainnya non reaktif.

Kemudian juga dilakukan kepada keluarga dua petugas medis ini dan ternyata anak bayi berusia 8 bulan dan suami salah satu petugas dinyatakan reaktif.

Lalu ada satu orang diluar Diskominfo yakni di Dinas KBPP dan PA yang juga dinyatakan reaktif.

Pihaknya juga sudah mengambil swab bagi yang hasil rapid test-nya reaktif.

Selain itu juga tengah menyusun rencana kebutuhan terkait langkah melakukan rapid test massal.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved