Kisah Penggali Makam Pasien Corona, 1 Makam Harus Beres Kurang 10 Menit
Ia mengungkapkan, mereka harus menyelesaikan satu makam kurang dari 10 menit, untuk menekan risiko tertular Covid-19.
"Kota-kota lain juga telah memperlihatkan angka pemakaman yang luar biasa tinggi dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan lebih banyak korban," tulis pemberitaan SCMP.
Tidak tahu apa-apa
Menutup pemberitaan, AFP dan SCMP membeberkan kisah para penggali kubur di Pondok Ranggon yang awalnya tidak tahu apa-apa soal Covid-19.
Akibatnya, pemakaman korban Covid-19 awalnya tidak dilengkapi dengan alat perlindungan.
"Awalnya tidak ada yang tahu soal virus corona," ucap Minar.
"Kita tidak tahu penyakit ini seperti apa, sampai kita tahu dari berita di tv kalau penyakit ini menular."
"Besoknya saya langsung beli masker.
Beberapa hari kemudian saya mulai dapat alat pelindung diri."
Beda halnya dengan Junaidi, ia menceritakan pengalamannya dijauhi tetangga sejak kasus pertama muncul pada Maret.
"Meski mereka tidak mengatakannya langsung, tapi saya bisa merasakan mereka menjaga jarak."
"Seakan-akan mereka takut sama saya." (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Media Asing Ternama Kisahkan Penggali Makam Covid-19 di Indonesia, Garis Bawahi 1 Pertanyaan Besar