Rumah Sakit Imanuel
Kenali Stres dan Gejalanya, Dapat Dikonsultasikan di Rumah Sakit Imanuel Way Halim
Stres dapat dialami oleh semua orang. Saat ini masih banyak pandangan bahwa stres sama dengan gangguan jiwa. Sebenarnya, apakah stress itu??
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Stres dapat dialami oleh semua orang. Saat ini masih banyak pandangan bahwa stres sama dengan gangguan jiwa. Sebenarnya, apakah stress itu??
Secara garis besar, stres bisa diartikan sebagai reaksi atau respon seseorang (baik fisik atau psikologis) terhadap situasi/masalah yang dihadapi.
Situasi/masalah ini disebut sebagai stresor atau sumber stres. Stres adalah suatu hal yang wajar dan dapat dialami oleh siapa saja.
Lalu, bagaimana dengan gangguan jiwa? Stres berbeda dengan gangguan jiwa. Akan tetapi, bila stress yang dialami tidak dapat ditangani dengan baik, maka bisa menimbulkan gangguan jiwa.
Stres itu ada yang positif ada yang negatif. Stres yang positif akan memotivasi individu untuk melakukan aksi/langkah-langkah tertentu untuk mengatasi stres tersebut.
Stres positif ini bisa berupa sesuatu yang sebenarnya menyenangkan, misalnya akan menikah, saat masuk kuliah pertama kali, ataupun pada saat akan melahirkan pertama kali.
Sebaliknya, stres negatif adalah stres yg tidak menyenangkan, atau tingkat stres nya cukup berat sehingga individu merespon secara negatif.
Contohnya adalah stres saat kehilangan pekerjaan, stres putus pacar, stres bercerai, stres di masa pandemi Corona, dan lain-lain.
Tahap-tahapan stress terdiri dari : Tahapan stress awal disebut tahapan siaga, pada tahap ini biasanya stres direspon secara fisik sehingga sedikit banyak ada terjadi perubahan pada tubuh, misal maag kambuh, sering sakit kepala, jantung berdebar-debar. Selanjutnya, ada tahap perlawanan.
Pada tahap ini adaptasi terhadap stres terus dilakukan individu, tapi bisa jadi kurang berhasil. Lalu mulai terjadi perubahan pola pikir, emosi, atau perilaku. Perubahan ini mungkin akan tampak di mata orang terdekat.
Kemudian tahap yang terakhir adalah tahap kelelahan dimana pada saat ini individu sudah tidak tahan terhadap stresor yang dihadapi baik secara fisik maupun psikologis, biasanya akan timbul penyakit/gangguan tertentu.
Misalnya penyakit maag yang tidak sembuh-sembuh walau sudah diobati, berat badan turun banyak, terjadi depresi seperti rasa putus asa dan sedih berkepanjangan, atau gangguan lain yang lebih berat.
Lalu, bagaimana cara mengatasi stress? Cara mengatasi stress yaitu dengan mengenali terlebih dahulu sumber stresnya, kemudian baru dapat mencari jalan untuk mengatasinya. Mengatasi gejala stres tergantung dari apa gejala/keluhan yang kita rasakan.
Keluhan bisa berupa keluhan fisik/tubuh bisa juga keluhan psikologis.
Contoh keluhan fisik misal kita merasa badan sering pegal-pegal, tengkuk tegang, maka salah satu cara mengatasi bisa dicoba dengan relaksasi otot atau berolahraga secara rutin.