Bocah Hanyut di Lampung Selatan

Kedatangan Jenazah Bocah Hanyut Disambut Isak Tangis, Orangtua Berharap Sang Anak Ditemukan Selamat

Tak lama saat setelah korban diserahkan oleh tim SAR, korban langsung dimandikan dan langsung dilakukan pemakaman.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hanif
Suasana rumah duka bocah hanyut. Kedatangan Jenazah Bocah Hanyut Disambut Isak Tangis, Orangtua Berharap Sang Anak Ditemukan Selamat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JATI AGUNG - Jenazah Kenzo Prasetya Aji (2) bocah hanyut di aliran sungai Fajar Baru disambut isak tangis di rumah duka, Jumat 29 Mei 2020.

Komandan Regu Basarnas Lampung M Qodri mengatakan setelah ditemukan korban langsung dilakukan evakuasi.

"Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Qodri.

Lanjutnya, Tim SAR gabungan yang turut serta dalam operasi SAR ini terdiri dari Basarnas Lampung, Babinsa Jatimulyo, Babinkamtibmas Jatimulyo, Polsek Jati Agung, Pemuda Pancasila Jatiagung, RAPI Lampung, Vertical Rescue Lampung, Indonesian Escort Ambulance, Forum Rescue Relawan Lampung, Keluarga dan Masyarakat sekitar.

Pantauan Tribunlampung,co.id, kedatangan korban di rumah duka disambut dengan isak tangis.

BREAKING NEWS Sempat Hilang, Bocah 2 Tahun di Jati Agung Ditemukan Tak Bernyawa di Aliran Sungai

Anak Hanyut di Sungai Jalan Bypass Pernah Tanya Rasanya Mati ke Ibunda, Siti: Kaget Saya

 BREAKING NEWS Alfamart di Kotabumi Kembali Dibobol Maling, Pelaku Diduga Lewat Pintu Depan Ruko

Pencurian di Alfamart Kotabumi Diperkirakan Jam 3 hingga 6 Pagi, Barang yang Diambil Cuma Rokok

Tak lama saat setelah korban diserahkan oleh tim SAR, korban langsung dimandikan dan langsung dilakukan pemakaman.

Korban langsung dikebumikan di TPU Sinar Fajar, Fajar Baru, Jati Agung, Lampung Selatan.

Keluarga nampak sangat terpukul atas meninggalnya korban, yang mana sebelumnya orangtua berharap Kenzo ditemukan dengan selamat.

Puluhan pelayat pun mengiri jenazah korban di tempat peristirahatan terakhir tanpa memperhatikan sosial distancing.

Nampak keluarga terus menangisi korban hingga menuju ke tempat peristirahatan terakhir.

Ditemukan di Hari Kedua Pencarian 

Dua kali lakukan pencaharian, Tim Basarnas temukan Kenzo Prasetya Aji (2) bocah hanyut di aliran sungai belakang rumah di hari kedua.

Komandan Regu Basarnas Lampung M Qodri mengatakan pencarian pertama dilakukan setelah pihaknya menerima laporan pada Kamis 28 Mei 2020 sekira pukul 11.

"Pada pencarian hari pertama belum membuahkan hasil atau hasil masih nihil," ungkapnya, Jumat 29 Mei 2020.

Lanjutnya pencarian kedua dilakukan hari ini dengan membagi tim SAR pencarian gabungan menjadi empat kelompok.

"Dimulai jam 7 pagi. Tim I dengan area pencarian di sekitar lokasi pencarian sampai jembatan panjang, lalu tim II dengan area pencarian dari jembatan panjang sampai jembatan Cimemen," terangnya.

Masih kata Qodri, untuk tim III area pencarian jembatan Cimemen sampai di Curug, untuk Tim IV situasional dan melakukan mobilisasi.

"Baru Sekitar pukul 08.30 WIB tim III berhasil menemukan jenazah korban di sekitar kurang lebih 15 km dari titik awal kejadian dalam kondisi meninggal dunia," tutupnya.

Tersangkut di Tumpukan Bambu

Kenzo Prasetya Aji (2) bocah hanyut di aliran sungai belakang rumah ditemukan tersangkut di tumpukan bambu.

Komandan Regu Basarnas Lampung M Qodri mengatakan jenazah korban baru ditemukan sekitar pukul 8.30 WIB pagi tadi.

"Baru ditemukan sekitar 15 kilometer dari lokasi tempat korban jatuh," ungkapnya, Jumat 29 Mei 2020.

Qodri menuturkan jenazah korban pertama kali ditemukan tersangkut ditumpukan bambu oleh tim regu Basarnas bersama Forum Rescue Relawan Lampung dan warga sekitar.

"Kondisi tubuhnya luka-luka lebam akibat terbentur bebatuan yang ada di sungai," tandasnya.

Ditemukan Tak Bernyawa

Diduga hilang terbawa arus sungai belakang rumah, bocah 2 tahun di Jati Agung ditemukan tak bernyawa.

Informasi dihimpun, setelah pencarian selama satu malam, jenazah Kenzo Prasetya Aji (2) ditemukan di aliran sungai Dusun Lima Kampung Cimemen, Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

Korban ditemukan tak bernyawa oleh Tim Basarnas yang dipimpin oleh M Qodri.

Yakni 15 kilometer dari saluran irigasi rumahnya Perum PU Fajar Baru Kel. Jatimulyo Kec. Jatiagung.

Sebelumnya, lantaran bermain di pinggir kali belakang rumah, seorang bocah berusia dua tahun di Desa Fajar Baru RT 06, RW 06 Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan diduga terseret derasnya arus sungai.

Informasi dihimpun, kejadiannya Kamis (28/5/2020) diperkirakan sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat asyik bermain, putra pasangan Agus (43) dan Susilawati (40) ini lepas dari pengawasan.

KP yang awalnya bermain di halaman depan rumah, tiba-tiba sudah berada di belakang rumah.

"Sebelum hilang ada tetangga yang lihat anak saya masih main bola depan rumah, pikir tetangga saya ada yang ngikutin (ngawasi anak)," ujar Agus, ayah korban. 

Masih belum menyadari keberadaan anaknya, usai bertanya dengan tetangga Agus langsung mencari di sekelilingi rumah.

Perasaan Agus makin tak karuan, saat putra bungsunya sudah beberapa jam tak pulang ke rumah.

"Logika saya jatuh ke kali, tapi semoga saja anak saya ikut orang (kerabat)," jelas Agus.

Yakin anaknya tercebur ke sungai, Agus dan warga sekitar menyusuri sungai.

Agus, orang tua bocah yang diduga menjadi korban tenggelam di kali
Agus, orang tua bocah yang diduga menjadi korban tenggelam di kali (Tribunlampung.co.id/Joeviter)

Namun hingga tengah hari, belum ada jejak putra bungsu nya tersebut.

"Semoga anak saya bisa segera ditemukan, entah itu karena tenggelam atau dibawa orang (penculikan),katanya.

Sementara tetangga korban, Surtini (50) mengatakan kemungkinan besar anak tetangganya jadi korban tenggelam.

Pasalnya, sejak pagi tadi tidak ada orang asing yang dicurigai berada di perkampungan mereka.

"Memang sih gak ada yang lihat kapan dia kecebur nya. Tapi anak anak sini memang sering main di sini, dekat pinggir kali," katanya.

Bahkan, lanjut Surtini, bola plastik yang dimainkan KP sebelum hilang sudah ditemukan tak jauh dari titik dinyatakan hilang tercebur.

"Iya nama nya anak anak apalagi usia KP itu sedang lincah licahnya jalan. Karena kurang diawasi ya bisa celaka," terangnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved