Berita Nasional
Nenek Penderita Stroke Tak Bisa Jalan Harus Tetap Ambil BLT di Balai Desa
Berdasarkan hasil musyawarah desa, penerima bantuan langsung tunai tidak dapat diwakilkan oleh siapapun.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang anggota TNI menggendong penderita stroke untuk mengambil dana bantuan BLT.
Karena sudah renta dan tak bisa berjalan sendiri, Serna Isna menggendongnya ke balai desa.
Aksi Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Tik Teleu Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yakni Serda Isnan mengetuk hati.
Sebab, dia hadir langsung dan membantu masyarakat yang kesulitan.
Selama masa pandemi virus corona atau Covid-19, Isnan yang merupakan anggota TNI itu memiliki tugas cukup penting.
• Daftar Daerah di Indonesia yang Siap New Normal 5 Juni 2020 Versi Riset LSI Denny JA
• Driver Ojol Siap Sambut New Normal, Ciptakan Alat Cegah Penularan Corona
• UPDATE Kasus Corona Terbanyak di Dunia, Arab Saudi dan Turki Salip China
Salah satunya, membantu warga yang kesulitan ekonomi untuk mendapatkan bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT).
Serda Isnan terlihat menggendong dua orang nenek, yakni Kabra (80) dan Napsiah (87), pada Sabtu (30/5/2020).
Kedua warga lanjut usia tersebut merupakan warga desa setempat yang mengalami stroke.
Keduanya tidak dapat datang ke balai desa untuk menerima BLT dari pemerintah.
Berdasarkan hasil musyawarah desa, penerima bantuan langsung tunai tidak dapat diwakilkan oleh siapapun.
"Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian Babinsa Koramil 409-07/LA terhadap warganya yang berhak mendapatkan BLT Tahap I, tetapi tidak bisa mengambil sendiri karena sakit," kata Komandan Koramil Rejang Lebong Kapten Inf TNI Tonny Antonny saat dikonfirmasi.
Demi terjaminnya pembagian BLT yang aman dan tepat sasaran para Babinsa rela membantu mengangkat warga yang menderita lumpuh atau sulit berjalan.
"Melihat kondisi dua warga ini, Babinsa kita langsung berinisiatif menggendong warga tersebut," ujar Tonny.
Serda Isnan dibantu oleh warga lainnya saat menggendong kedua lansia menuju ke balai desa untuk menerima BLT.
Pemerintah desa menganggarkan dana sebesar Rp 24 juta pada tahap I yang disalurkan untuk 40 kepala keluarga.
Setiap penerima bantuan akan mendapat bantuan senilai Rp 600.000.
Bantuan itu untuk masyarakat yang belum menerima program bantuan sosial reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aksi Babinsa Gendong Nenek dan Penderita Stroke untuk Mengambil BLT"