Cerita Yunarto Wijaya Dijaga Polisi Karena Mau Dibunuh, Alami Kecelakaan Karena Dukung Jokowi
"Tiba-tiba truknya oleng dan menghajar sisi kiri mesin mobil. Gue langsung rem dan banting sentir karena kapnya keangkat. Gue sadar kalau gak banting
"Truknya kabur. Saat itu cuma sadar kecelakaan biasa, gue langsung buka mobil dan lari mengejar truknya. Tetapi gue sadar gak bisa mengejarnya," imbuh Yunarto Wijaya.
Setelah alami kecelakaan tunggal itu, Yunarto Wijaya lantas menghubungi beberapa keluarga dan kerabat terdekat.
"Mereka langsung nyeletuk lo kan lagi dijagain polisi, jangan-jangan ini bagian dari itu dan segala macamnya. Tetapi gue gak mau menyimpulkan apapun, i dont know sampai sekarang," tegas Yunarto Wijaya.
Meski demikian, keluarga tetap mendukung keputusan Yunarto Wijaya untuk berkarier sebagai pengamat politik.
"Gue tetap mencoba peluang mungkin saja kecelakaan, tetapi karena kejadian saat itu terasa mencekam, maka punya hipotesa lain. Gue sih berharap itu kecelakaan jadi situasinya gak menyeramkan tetapi gak salah juga orang menyimpulkan itu kayak aneh deh kecelakaan, momennya terlalu kebetulan."
"Apapun itu, Thanks God. I'm fine," aku Yunarto Wijaya yang juga diketahui sangat dekat dengan Basuki Tjahya Purnama alias AHok ini.
Saat alami kecelakaan tunggal itu, Yunarto Wijaya mengklaim tengah dijaga aparat kepolisian dengan radius tertentu.
"Gue tahu diikutin kemana-kemana tetapi gue minta gak nempel satu mobil," ungkap Yunarto Wijaya.
Diberitakan sebelumnya Yunarto Wijaya kerap mendapatkan ancaman saat Pilpres 2019.
Yunarto juga menjadi salah satu target pembunuhan berencana yang digagas oleh pendukung Prabowo Subianto Kivlan Zein.
Nama Yunarto tersemat di antara nama-nama jenderal dan politisi pendukung Jokowi.
"Sebetulnya, enggak hal baru, ya. Pertama sempat kantor saya akan didemo," ujar Yunarto,
Yunarto mengaku sebelum Pemilu digelar pun, ia telah melaporkan beberapa akun media sosial yang melontarkan ancaman padanya.
"Bahkan sebelum Pemilu sebetulnya saya sudah melaporkan beberapa akun terkait dengan ancaman, walaupun hanya melalui medsos, saat itu," jelas Yunarto.
Tak hanya ancaman melalui media sosial, beberapa oknum juga melakukan penyebaran nomor Yunarto secara sengaja.