Tribun Bandar Lampung
Cerita Mahasiswa di Bandar Lampung Bikin Face Shield, Mampu Produksi 500 Buah per Hari
Bobi dkk memakai peralatan ala kadarnya untuk membuat face shield di bengkel kerjanya yang berada di Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi virus corona (Covid-19) menggugah banyak kalangan untuk ikut berpartisipasi memeranginya.
Seperti yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Bandar Lampung.
Mereka tergerak untuk terlibat langsung mencegah penyebaran corona.
Bobi (22), mahasiswa Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung, bersama teman-temannya membuat alat pelindung diri (APD), termasuk face shield (pelindung wajah).
Bobi memproduksi face shield dari bahan mika PVC ini secara manual.
• PT KAI Wajibkan Penumpang Kereta Api Gunakan Masker dan Face Shield
• Cara Unik Tukang Cukur Keliling di Bandar Lampung, Pakai Baju Hazmat dari Jas Hujan
• Siswa SMK di Bandar Lampung Rayakan Kelulusan dengan Tawuran
• Cerita Penderita Talasemia Dapatkan Darah untuk Transfusi, Jemput Pendonor hingga ke Luar Kota

Selain dijual, Bobi dan rekan satu komunitas juga membagikan secara gratis face shield tersebut.
"Saya awalnya dagang masker. Lama-kelamaan saya berpikir bagaimana caranya saya harus terlibat dalam penanganan Covid-19," ujar Bobi, Rabu (3/6/2020).
Dari situ muncul ide untuk memproduksi face shield.
Bobi mendapatkan referensi pembuatan face shield dari temannya yang tergabung sebagai relawan PMI Pusat di Jakarta.
Referensi itulah yang digunakan Bobi untuk memproduksi face shield.
"Kebetulan kita juga dalam satu Komunitas Insan Cekatan. Selain anggota komunitas, ada empat orang karyawan yang sengaja kita pekerjakan untuk bikin face shield," katanya.
Pembuatan face shield ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Terlebih lagi, Bobi dkk memakai peralatan ala kadarnya untuk membuat face shield di bengkel kerjanya yang berada di Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung.

Bobi mengaku menumpang di gedung bekas bimbingan belajar yang sudah tidak terpakai.
Ia mendapatkan izin dari pemilik bimbel sebagai tempat produksi sementara.