Tribun Bandar Lampung
Cerita Mahasiswa di Bandar Lampung Bikin Face Shield, Mampu Produksi 500 Buah per Hari
Bobi dkk memakai peralatan ala kadarnya untuk membuat face shield di bengkel kerjanya yang berada di Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Alumni Teknik Sistem Informasi Universitas Bandar Lampung ini mengaku, bagian tersulit adalah merekatkan kaca mika pada busa pelindung.
Namun, kesulitan itu hanya dialami pada awal-awal pembuatan.
"Kalau sekarang sih gak ada kendala. Cuma kadang susah beli bahan. Bahannya kita beli di sini (Bandar Lampung) kadang kosong," katanya.
Fadel pun tak keberatan harus menghabiskan waktu hingga dini hari untuk memenuhi pesanan.
"Kadang kita kerjain sampe jam tiga subuh," katanya.
Kata Fadel, pernah ada sebuah perusahaan rokok yang membeli 300 buah face shield.
"Reseller juga ada. Mereka beli murah di kita, kemudian jual lagi dengan harga tinggi. Ya bagi kami gak masalah," jelasnya.
Bela (20), karyawan resto cepat saji di wilayah Kedaton, Bandar Lampung, mengaku membeli 10 unit face shield untuk karyawan tempatnya bekerja.
Pasalnya, pekerjaannya melayani pembeli harus berhadapan langsung dengan konsumen.
"Manajer kami yang pesan. Jadi kita wajib pake face shield," ungkap Bela.
Bela menyebut ini kali pertama ia mengorder face shield buatan Komunitas Insan Cekatan.
Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah pesanan.
"Sudah ketentuan dari pusat, jadi semua karyawan harus pake face shield. Apalagi selama pandemi ini," tuturnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)