Berita Nasional
Ketua RT Tampar Seorang Nenek Gara-gara Masalah Bansos
Nenek Arni mengalami penganiyaan dari pria bernama Asep Supriyadi yang merupakan Ketua RT02/RW07 Desa Sukamaju.
Perselisihan paham antara nenek Arni dengan ketua RT Asep berawal dari menanyakan tentang Bansos Bupati Bogor berupa beras, karena penerima Bansos tersebut atas nama Nirlana yang tak lain menantu Arni yang sudah bercerai dengan anaknya.
Kemudian disepakati bahwa penerima bansos tersebut dilimpahkan kepada Arni dan sudah terealisasi.
Setelah terealisasi pelimpahan penerima bansos tersebut, nenek Arni menerima satu karung beras.
Namun karena merasa harusnya menerima dua karung beras, kemudian nenek tersebut menanyakan perihal bansos kepada Asep dengan nada emosi, kemudian oleh dijelaskan bahwa penerima atas nama menantunya sudah pindah ke Desa Leuweungkolot.
Akhirnya, bantuan itu dilimpahkan ke nenek Arni yang diberikan sebanyak satu karung atau 15 kilogram beras saja.
"Udah dapat satu, dikasihkan bukan dipotong satu karung bukan. Karena satu karung jatah anaknya sudah pindah," kata Ade.
Kedua belah pihak saling bermaafan
Karena kasihan, ketua RT kemudian menjanjikan nenek Ani bantuan uang tunai bila ada.
Bantuan tak kunjung diterima. Nenek Ani lantas menagih pada ketua RT.
"Datanglah si nenek itu nagih ke RT, katanya mau ngasih, RT bilang gak ada nek. Berarti maling kamu, si RT dituduh maling," jelas dia.
Lantaran tak terima dituduh maling di depan orang banyak, ketua RT akhirnya mendorong pipi nenek Arni.
Tak terima, nenek Arni mengadu ke anaknya.
"Kemudian dibawa berobat terlebih dahulu ke RSUD Leuwiliang sekaligus meminta visum (VER)," jelas dia.
Namun, lantaran belum ada laporan yang masuk ke pihak Kepolisian VER pun urung dilakukan.
Nenek Arni yang juga didampingi anggota KNPI Kecamatan Cibungbulang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cibungbulang.