Berita Nasional
Pangdam Minta Maaf 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA karena Rebutan Pacar
tiga oknum anggota TNI mengeroyok seorang siswa SMA di Tiakur, Maluku Barat Daya hingga babak belur.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MALUKU BARAT DAYA - Tiga anggota TNI mengeroyok seorang pelajar SMA.
Perkaranya sepele yaitu soal rebutan pacar.
Pelaku utama berinisial M (48) yang menjabat sebagai Babinsa di Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, Maluku Barat Daya.
Sementara korban adalah AS (16), pelajar SMA di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Baik M dan AS menjalin hubungan asmara dengan wanita yang sama berinisial MS (17).
• Oknum TNI Mabuk Diduga Pukuli Warga di Posko Covid-19
• Satpam Sugiyanti yang Dikabarkan Hilang Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Bengawan Solo
• Eks Anak Buah Donald Trump Sebut Presiden AS Berusaha Menabur Perpecahaan di Amerika Serikat
• Pernyataan Ferdian Paleka Setelah Dibebaskan Polisi
Anggota TNI itu tidak terima kekasihnya menjalin hubungan dengan pria lain hingga terjadilah peristiwa penganiayaan itu.
Gara-gara masalah itu, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq sampai meminta maaf.
Permintaan maaf itu disampaikan Pangdam melalui Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Kolonel Jansen Simanjuntak, Kamis (4/6/2020).
“Dalam hal ini Pak Pangdam sangat menyesalkan dan meminta maaf kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat,” kata Jansen di hadapan wartawan.
Dia menjelaskan, persoalan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan antara keluarga korban dan pelaku.
Meski begitu, atas arahan pimpinan, kasus tersebut tetap akan diproses sesuai etika disiplin dan aturan hukum.
“Namun, hal itu tetap kita tindak lanjuti, yang pertama dengan masyarakat tentang pernyataan penyelesaian antara oknum dengan masyarakat sudah selesai ya. Namun, pimpinan tetap menindaklanjuti dari segi hukum dan dispilin,” jelasnya.
Dia kembali menegaskan bahwa siapapun prajurit TNI yang berbuat kesalahan, tetap akan diberi sanksi dan mendapat hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Diberitakan sebelumnya, tiga oknum anggota TNI mengeroyok seorang siswa SMA di Tiakur, Maluku Barat Daya hingga babak belur.
Penganiayaan itu terjadi lantaran masalah asmara antara salah satu pelaku berinisial M dengan korban.
Pelaku dan korban berpacaran dengan perempuan yang sama berinisial MS (17).

Karena cemburu, pelaku mengajak dua temannya yang juga anggota TNI yang bertugas di perusahaan tambang emas untuk mengeroyok korban.
Aksi penganiayaan yang terjadi pada 22 Mei itu menyebabkan wajah dan sekujur tubuh korban mengalami luka lebam.
Atas kejadian itu, keluarga korban melaporkan para pelaku ke Koramil setempat dan juga ke Pomdam XVI Pattimura melalui surat resmi.
Keluarga Berharap Diproses Hukum
kakak korban pengeroyokan, Elson Tiator mengatakan, pelaku utama dalam kasus tersebut diduga berinisial M (48) yang menjabat sebagai Babinsa di Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, Maluku Barat Daya.
Menurut Elson, pengeroyokan terjadi karena masalah asmara.
Pelaku dan korban berpacaran dengan perempuan yang sama, berinisial MS (17).
Karena cemburu, M mengajak dua anggota TNI lain yang bertugas di tambang emas di wilayah tersebut untuk mengeroyok AS.
Awalnya, pelaku membawa AS ke depan rumah MS.
Mereka lalu mengeroyok AS di depan rumah perempuan tersebut.
"Setelah itu korban diseret lalu dibawa lagi ke barak perusahan," kata Elson.
Tiba di barak perusahaan, tiga anggota TNI itu kembali menganiaya korban.
"Lalu mereka mencekik, memukul, dan menganiaya korban di sana,” kata Elson.
Elson berharap Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura menindaklanjuti laporan mereka.
“Kami berharap agar keadilan bisa ditegakkan dan para pelaku bisa segera diproses,” katanya. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA karena Rebutan Pacar, Pangdam Minta Maaf"