Berita Nasional
Anaknya Tewas Dibunuh, Warga Palembang: Nyawa Dibalas Nyawa
jenazah M Putra Sadewa ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bawah Jembatan Kurung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nursidah (44) masih tak percaya anak bungsunya, M Putra Sadewa (13) ditemukan tewas tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.
Ibu tiga orang anak itu, tak kuasa menahan tangis saat mengingat segala kenangan bersama anak lelaki satu-satunya tersebut.
"Anaknya baik, tidak banyak tingkah. Dia pernah bilang cita-citanya kalau nanti sudah besar mau kerja keras supaya bisa berangkat kami, orang tuanya pergi umrah," ujar Nursidah seraya menangis tersedu saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (6/6/2020).
Tepatnya di Jalan Lurus Palembang - Indralaya KM 20 Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Jumat (5/6/2020).
• Alasan Nikita Mirzani Pilih Bule Ganteng Uang Sedikit: Gak Bisa Horny Aku Sama yang Jelek
• Penumpang Ada yang Sempat Loncat, Helikopter TNI AD 2 Kali Terpental dan Meledak
• Pria Bertato Ngotot ke Ayah Ayu Ting Ting, Berakhir Tangis
• Siva Aprilia Ditawar Rp 80 Juta Sama Bocah SMP, DJ Seksi: Tabungan Semakin Menipis Nih
Saat itu jenazah korban masih berstatus mister x karena tak ditemukan satupun identitas di tubuhnya.
Saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Nursidah mengatakan Sadewa pamit dengan membawa sepeda motor milik ayahnya pada Selasa (2/6/2020) lalu.
Warga Jalan May Zen Lorong Sidomulyo Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang itu hanya beralasan ingin jalan-jalan di sekitar tempat tinggal mereka.

"Namanya anak-anak seumuran dia suka main, ya sudah kami biarkan. Memang sering pinjam motor, tapi ya cuma jalan-jalan di sekitar lorong saja," ungkapnya.
Rupanya anak ketiga pasangan Supandi (48) dan Nursidah (44) itu bukan hanya sekadar ingin jalan-jalan di sekitar rumah dengan sepeda motor ayahnya.
Berdasarkan keterangan rekannya yang diterima pihak keluarga, Sadewa ternyata diminta AK untuk menemaninya mengantar TV ke Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.
AK sendiri merupakan seorang pemuda yang baru sekitar 2 bulan terakhir mengontrak di sekitar tempat tinggal korban.
Nursidah bahkan tidak pernah mengenal ataupun bertatap muka dengan AK.

"Awalnya AK minta ditemani sama teman Sadewa, tapi karena dia tidak punya motor jadi anak saya itu yang diajak. Katanya juga anak saya diimingi-imingi uang Rp50 ribu sebagai upah mengantar. Anak saya itukan polos, jadi mau saja. Kami baru tahu kalau itu alasan dia pinjam motor. Kalau dari awal sudah tahu, tidak mungkin kami izinkan," ujarnya.
Apa yang dikhawatirkan pihak keluarga benar-benar terjadi.
Sadewa maupun AK tak kunjung pulang ke rumah.