Tak Mampu Beli Kuota Internet buat Kelas Online, Siswi Miskin Bunuh Diri
Dia menyerang psikologis hingga ada beberapa kasus warga mengalami depresi hingga akhirnya bunuh diri
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pandemi Covid-19 rupanya bukan hanya membunuh melalui penularannya, tapi juga ke mental warga yang terdampak
Dia menyerang psikologis hingga ada beberapa kasus warga mengalami depresi hingga akhirnya bunuh diri
Contohnya kasus berikut ini
Remaja perempuan itu diduga meminum racun karena ditemukan botol kosong bekas cairan di dekatnya.
Kejadian ini terjadi di Valencherry sebuah kota kecil yang berada di negara bagian Kerala, India.
• Anak Ahok Nicholas Sean Mancing Depan Rumahnya yang Kebanjiran
• Curanmor Beraksi di Parkiran Mal, Gasak Motor Karyawan Restoran Cepat Saji
• Mbak Tutut Akhirnya Ungkap Pesan Soeharto Saat Dikhianati Anak Buah
• Promo Alfamart Hari Ini Senin 8 Juni 2020, Kejutan di Promo #SuperMonday
Kuat dugaan, Devika melakukan aksi bunuh diri akibat takut ketinggalan kelas selama masa lockdown yang diterapkan di India.

Seperti diketahui, pandemi Virus Corona atau Covid-19 juga menyebar di India, Perdana Menteri Narendra Modi telah mengeluarkan kebijakan lockdown total.
Sejak keluarnya kebijakan lockdown, sekolah juga ikut ditutup dan dialihkan pada kelas online atau daring.
Devika takut ketinggalan kelas yang diselenggarakan secara online lantaran keluarganya tak mempunyai cukup uang untuk membeli kuota internet.
Ayah Devika juga diketahui sudah tak bekerja karena dalam kondisi sakit. Ia menjelaskan bahwa putrinya sempat mengalami depresi karena tak bisa ikut kelas online.
"Dia selalu mengatakan agar kami membetulkan televisi, sehingga dia bisa segera ikut kelas yang diselenggarakan daring," ujar ayahnya seperti dikutip oleh Kompas dalam artikel berjudul "Tak Punya Kuota Internet untuk Ikut Kelas Online, Remaja Ini Bunuh Diri"
Namun seperti dilansir Daily Mirror Jumat (5/6/2020), ayahnya menerangkan mereka tak punya uang memperbaiki televisi, apalagi membeli ponsel.
Diberitakan India Today, terdapat catatan yang ditinggalkan Devika ketika mereka menggelar investigasi. "Saya pergi," begitu ucapan terakhir dari dia.
Kasus itu memantik gelombang protes di Kerala, karena menjadi bukti nyata ketimpangan di India buntut adanya pandemi virus corona.
Siswa miskin yang tinggal di pedesaan mengalami kesulitan selama wabah ini, kata Abhijith, Ketua Serikat Siswa Negara Bagian Kerala.