Berita Nasional
Awalnya Cuma Menakut-nakuti, Ayah Bakar Anaknya hingga Tewas
Akhirnya sang anak meninggal dunia dengan luka bakar nyaris di sekujur tubuh, dan ayahnya kini dipenjara.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TEMANGGUNG - Ayah bakar anak sendiri di Temanggung, Jawa Tengah cuma gara-gara tak boleh main ke luar rumah.
Akhirnya sang anak meninggal dunia dengan luka bakar nyaris di sekujur tubuh, dan ayahnya kini dipenjara.
Kisah tragis anak dibakar ayah dialami seorang bocah di Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo.
Anak berinisial ALF (12) tersebut tewas dengan kondisi luka bakar 90 persen setelah dibakar oleh ayahnya sendiri, AF (35).
ALF meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Temanggung.
• Ibunya Nangis Diminta Lunasi Utang Rp 100 Ribu, Anak Tak Terima Bacok Penagih Utang
• Bujang Nikahi Ibu Angkat Usia 65 Tahun: Orang Sama-sama Senang Mau Apa Lagi
• Suami Sering Selingkuh hingga Mesum di Mobil sampai Pingsan, Istri Lapor ke Polisi
• Melaney Tawarkan Uang ke Dorce, Buntut Permohonan Jadi Sopir Raffi Ahmad
Kini sang ayah yang tega membakar anaknya sendiri harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi.
AF terancam hukuman penjara 15 tahun.
Kasus pembakaran anak oleh ayah sendiri ini terjadi pada 27 Mei 2020 lalu, atau dua hari setelah Idul Fitri.
Kejadian itu dipicu hal sepele, yakni sang anak hendak bermain ke tetangga desa saat kondisi tengah pandemi Virus Corona.
Kasat Reskrim Polres Temanggung Muhammad Alfian menjelaskan, peristiwa bermula ketika ALF hendak bermain ke tetangga desa saat pandemi.
Rupanya, rencana ALF tak disetujui ibunya. Saat berpamitan, sang ibu memintanya tetap di rumah.
Selain pandemi, sehari sebelumnya, korban sudah pergi dari rumah dan tidak pulang.
"Korban hari sebelumnya selama dua hari berturut-turut tidak pulang, sehingga saat mau pergi lagi sang ibu melarangnya lantaran kondisi pandemi Covid-19," tutur Alfian.
Ditakut-takuti Sang ayah
AF yang melihat anaknya tak mengindahkan ibunya pun marah.
Gelap mata, AF pun menyiramkan bensin ke tubuh anaknya.
"Tersangka jengkel dan menyedot bensin dari dalam tangki sepeda motor Vega dan disiramkan ke sekujur tubuh korban," kata dia.
Menurut pengakuan tersangka, anaknya juga pernah menghilangkan ponsel miliknya.
'Tak obong kowe, tak obong kowe, nek dikandani maké kui ojo ngeyel wae (aku bakar kamu, aku bakar kamu, kalau dinasihati ibu jangan membantah),' AF menakut-nakuti anaknya.
AF lalu menyalakan korek api agar anaknya menurut.
Namun, api tiba-tiba menjalar ke tubuh ALF yang telah tersiram bensin.
AF kebingungan hingga membopong tubuh anaknya yang terbakar hebat.
Tubuh anak terbakar hebat, ayah bingung padamkan.
"Tersangka berusaha menolong korban dengan mengambilkan air dan tumpah,
Kemudian ia membopong korban untuk dipadamkan apinya hingga tersangka juga mengalami luka bakar," tutur Kasat Reskrim.
ALF akhirnya meninggal dunia dengan luka bakar 90 persen di tubuhnya usai dilarikan ke RSUD Temanggung.
Terancam 15 tahun penjara
Kini, polisi menangkap AF.
Sejumlah barang bukti disita oleh polisi antara lain, satu jeriken, dua buah korek api gas, abu sisa pembakaran, dan pakaian yang terbakar.
AF dijerat pasal 44 ayat 3 UU no 23 tahun 2004 tentang KDRT dan pasal 76 c Jo pasal 80 ayat 3 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak atau pasal 187 ayat 3 KUHP.
Ia terancam hukuman 15 tahun penjara.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kronologi Anak di Temanggung Tewas Dibakar Sang Ayah Gara-gara Ingin Main Saat Pandemi Virus Corona