Kasus Corona di Indonesia
UPDATE Corona di Indonesia - 33.076 Positif, 11.414 Sembuh, dan 1.923 Meninggal
Penambahan itu menyebabkan kini ada 33.076 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama tercatat pada 2 Maret 2020.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona, yang menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah hingga saat ini.
Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Selasa (9/6/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 1.043 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 33.076 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama tercatat pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore.
"Kita dapatkan konfirmasi Covid-19 yang positif sebanyak 1.043, tentunya sebaran ini tidak merata di seluruh Indonesia," ujar Yurianto.
• Satgas Covid19 Kota Bandarlampung Laksanakan Pengamanan di Pasar Gudang Lelang
• UPDATE Corona di Lampung 8 Juni, Positif 145 kasus, Sembuh 102
• Cara Cairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan
• Biodata Carles Alena, Pemain Muda Berbakat FC Barcelona, Calon Gelandang Timnas Spanyol di Euro 2020
Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 510 pasien Covid-19, yang dinyatakan sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh oleh petugas medis setelah menjalani dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Dengan demikian, hingga saat ini total ada 11.414 pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit Covid-19.
Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada penambahan 40 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 8 - 9 Juni 2020.
Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 1.923 orang.
dokter Reisa Broto Asmoro
Sosok dokter Reisa Broto Asmoro yang hadir dalam siaran update Virus Corona Gugus Tugas Covid-19 kemarin, mengundang pertanyaan publik.
Ada yang mengira posisi Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 diganti oleh dokter Reisa.
Achmad Yurianto kemudian mengklarifikasi kabar tersebut ketika dihubungi Tribun, Selasa (9/6/2020) pagi.
Tugas pokok dan fungsi utama dokter Reisa sebagai Tim Komunikasi Publik adalah menyampaikan edukasi new normal atau kenormalan baru kepada masyarakat.
Kebutuhan mengedukasi masyarakat soal kenormalan baru secara masif merupakan alasan utama dokter Reisa ditunjuk menjadi Tim Komunikasi Publik.
"Sekarang saatnya untuk melakukan edukasi secara masif ke semua masyarakat untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru agar aman dan produktif."
"Semua potensi kita ajak untuk berbicara, tidak hanya birokrat tetapi juga pihak lain."
"Reisa seorang dokter yang juga mewakili generasi muda dari luar birokrat," jelas Achmad Yurianto kepada Tribun.
Menurut Achmad Yurianto, edukasi kenormalan baru kepada masyarakat merupakan tema besar pemerintah saat ini.
"Ini (edukasi new normal) tema besar kita."
"Hal yang sama juga akan dilakukan oleh Gugus Tugas di daerah dengan pertimbangan daerah masing masing," ujarnya.
Saat ini, lanjut Achmad Yurianto, dirinya sebagai Jubir Pemerintah dan dokter Reisa di Tim Komunikasi Publik bekerja sama dalam satu tim.
Mengomunikasikan update kasus Covid-19 merupakan tugas Achamd Yurianto.
Mengedukasi masyarakat soal kenormalan baru menjadi tugas dokter Reisa.
"Kita bekerja bersama-sama, dalam satu tim."
"Update (kasus Covid-19) proporsinya hanya 25%."
"Data kita olah dalam bentuk informasi yang kita analisa, kebutuhan edukasinya ini 75% proporsinya," jelas Achmad Yurianto.
Putri Lingkungan 2010
Dokter Reisa Broto Asmoro kini punya tugas baru sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.
Senin (8/6/2020) sore, dr Reisa juga sudah tampil di konferensi pers update Covid-19 bersama juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Bergaya busana formal dengan mengenakan blazer hitam dalaman kemeja putih dan celana panjang hitam, dr Reisa menjabarkan perkembangan yang dilakukan gugus tugas Covid-19 dalam penanganan Covid-19.
Dr Reisa juga mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru agar tetap aman beraktivitas saat pandemi.
"Saatnya kita mulai untuk kesadaran baru, beradaptasi dengan kebiasaan baru, kebiasan yang lebih sehat."
"Lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan agar kita lebih produktif dan aman dari Covid-19," tutur dr Reisa, Senin (8/6/2020).
Dr Reisa sempat bercerita kepada Tribunnews, selama pandemi ini ia praktik dari rumah dengan memberikan layanan secara online.
Sejak masa Covid-19, dr Reisa aktif memberikan informasi-informasi terkait Covid-19 melalui berbagai platform, terutama dari sosial medianya.
Dengan jumlah pengikut sampai 1,5 juta di instagram, hampir setiap hari dr Reisa berbagi imbauan soal covid-19 dan kegiatannya selama di rumah aja.
“Dari rumah sebisa mungkin memberikan edukasi ya, preventive medicine, menenangkan masyarakat."
"Memberikan informasi yang sebenarnya, dan yang dianjurkan seperti apa,” kata dr Reisa kepada Tribunnews, Sabtu (11/4/2020).
Selama di rumah saja, dr Reisa juga aktif bersama Junior Doctor Networks Indonesia (JDN Indonesia) menggalang dana untuk membantu para tenaga kesehatan dalam memproteksi diri saat melayani pasien Covid-19.
Wanita berumur 34 tahun itu meraih gelar dokternya di Universitas Pelita Harapan, dan melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia, dan sejak SMA sudah aktif menjadi model.
Pada tahun 2010, dr Reisa mengikuti ajang Putri Indonesia 2010 dan berhasil menyabet juara II dan mendapat gelar Putri Lingkungan 2010.
Sejak saat itu, selain praktik, dr Reisa juga aktif menjelaskan tentang kesehatan di berbagai program televisi dan acara-acara kesehatan.
Dr Reisa menikah dengan Tedjodiningrat Broto Asmoro pada 2012 lalu, dan telah dikarunia dua anak.
Anak pertamanya bernama RR Ramania Putri Broto Asmoro dan Satriyo Daniswara Broto Asmoro. (Lusius Genik/Apfia Tioconny Billy)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com