Yossy Gadis Cantik Penjual Gorengan, Kini Menganggur, Video Viralnya Tak Semulus Usahanya

"Jadi, teman ada yang iseng upload video tersebut ke platform media yang sudah cukup banyak pengikutnya. Ternyata, videonya banyak yang lihat, sehingg

Editor: Romi Rinando
(TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita Ginting)
Riandhika Yossy Kartika Sari, penjual gorengan di Yogyakarta yang viral di media sosial 

"Saat ini, berhenti sementara dulu, karena tidak ada tempat. Jadi, tempat jualan gorengan yang lama sudah dipakai lagi oleh pemilik aslinya. Karena kemarin sewanya hanya saat Ramadhan saja," ujar Yossy.

Tak hanya itu, ternyata selama berjualan gorengan kedua orangtua Yossy sudah pindah ke beberapa tempat karena sulitnya mendapatkan perpanjangan sewa.

"Orangtua sudah berjualan gorengan sejak lama, tapi belum dapat tempat mangkal yang tetap.

Dulu, berjualannya di arah utara dekat tempat jualan sekarang. Cukup laris juga berjualan di sana, namun pemiliknya tak mengizinkan untuk perpanjangan sewa," papar Yossy.

Yossy mengatakan, selama berjualan gorengan orangtuanya harus berpindah-pindah karena sulitnya mencari lokasi yang mau dikontrak panjang.

"Mungkin, sudah lebih dari tiga kali pindah-pindah tempat berjualan, padahal penjualan cukup ramai," kenang Yossy.

Saat ini, untuk membuka usaha gorengan lagi, ia harus mencari lokasi yang baru untuk berjualan.

" Iya, kalau orangtua sudah ingin sekali berjualan. Makanya ini masih cari-cari lokasi juga, sebisa mungkin di daerah Kaliurang biar tak jauh dari rumah," kata Yossy.

 
Riandhika Yossy Kartika Sari, penjual gorengan di Yogyakarta yang viral di media sosial. 

 
  Riandhika Yossy Kartika Sari, penjual gorengan di Yogyakarta yang viral di media sosial.    ((TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita Ginting))

Dibalik parasnya yang cantik, ternyata Yossy merupakan wanita yang mandiri dan pekerja keras.

Sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD), ia sudah diajarkan untuk berjualan oleh kedua orangtuanya.

"Sebenarnya kalau berjualan sudah dari SD. Dulunya selesai bersekolah berjualan es batu keliling kampung pakai tas kresek, dalam sehari bisa membawa 30 es batu," kenangnya.

"Saya itu memang diajarkan untuk mandiri. Kedua orangtua tegas sekali dalam mendidik apalagi saya anak pertama dari tiga bersaudara, ditambah Bapak yang merupakan pensiunan militer, jadi anak-anaknya pun diajarkan sikap disiplin juga," tambah Yossy.

Hingga tamat sekolah menengah atas (SMA), Yossy sudah mencari uang untuk keperluan pribadinya. Ia tak lagi mengharapkan kedua orangtuanya dalam segi finansial.

Saat kuliah, Yossy sudah mampu mencukupi kebutuhan pribadinya. Ia berjualan nasi goreng yang ditawarkan ke teman-teman dan dosen di kampusnya.

"Kalau siang di kampus saya jualan. Malamnya saya bekerja lagi sebagai pramusaji di sebuah restoran. Lumayan hasilnya bisa mencukupi kebutuhan pribadi,"ungkapnya

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved