Berita Nasional

Ikut Rapid Test Corona, Pria di NTT Malah Dinyatakan Positif Hamil

Informasi yang diperoleh menyebutkan, Ariyanto menjalani karantina setelah dia melakukan perjalanan dari area resiko.

Istimewa
Keluarga Ariyanto Boik ketika memrotes hasil rapit test dengan mendatangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT. 

TRIBUNLAMPUNG,CI,UD, ROTE NDAO - Seorang pria tulen bernama Ariyanto Boik dinyatakan reaktif hamil seusai menghadiri rapid test corona.

Insiden memalukan itu terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Ariyanto Boik pun kebingungan dengan hasil tes tersebut. 

Dia pun mengabarkan ke keluarganya soal insiden memalukan itu.

 

Kontan saja, tak hanya Ariyanto, keluarga besarnya pun geram dengan hasil tes tersebut.

Keluarga besar Ariyanto Boik pun beramai-ramai mendatangi lokasi karantina Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Warga Kaget Dengan Jeritan Malam-malam, Ternyata Polisi Bersimbah Darah

Tak Terima Dianiaya Suami, Istri Hamil Tusuk Pasangannya dengan Pisau Dapur hingga Tewas

Calon Pengantin Kecelakaan Jelang Pernikahan, Pria Bersimbah Darah Dipeluk Calon Istri

Ditinggal Orangtua ke Kebun, Siswi SMP Ajak Pacar ke Rumah hingga Berakhir Tragis

Informasi yang diperoleh menyebutkan, Ariyanto Boik menjalani karantina setelah dia melakukan perjalanan dari area resiko.

Saat di karantina ini, Ariyanto Boik menjalani rapid test yang digelar rumah sakit setempat.

Namun, begitu hasil rapid test keluar, justeru membuat Ariyanto Boik dan keluarganya geram.

Karena laporan hasil rapid test tersebut dinyatakan Ariyanto Boik reaktif hamil.

"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ujar kakak kandung Ariyanto Boik, Ferdinan Boik, seperti dikutip dari Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).

Ferdinan menyebutkan, hasil rapid test itu terasa aneh dan membuat keluarga bingung.

Ferdinan pun mengaku, saat ini masih berada di lokasi karantina dan belum ada jawaban dari pihak pengelola karantina terhadap hasil tersebut.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan keluarga lainnya, Naomi Toulasik, yang menyebut bahwa keluarga meragukan hasil rapid test itu.

Naomi menduga, petugas kesehatan yang menangani pasien orang dalam pemantauan maupun pelaku perjalanan dari area risiko di Rusun Ne'e tidak menjalankan tugas secara baik, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved