Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Sebut Lampung Jadi Percontohan Pertanian Nasional
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan yakin Lampung menjanjikan dan akan menjadi percontohan pertanian nasional.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Andi Asmadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut Lampung sebagai percontohan pertanian nasional. Hal itu dikatakan Syahrul YL saat meninjau pembibitan dan penggemukan sapi PT Superindo Utama Jaya di Kota Metro, Lampung, Jumat (19/6).
"Saya sudah tiga kali ke Lampung selama lima bulan ini. Gubernur Sumut itu sampai protes, bilang kenapa pilih kasih. Saya sampaikan, karena saya yakin Lampung menjanjikan dan akan menjadi percontohan," ujar Mentan Syahrul YL.
Mentan Syahrul YL yang didampingi oleh beberapa dirjen di lingkungan Kementerian Pertanian, anggota DPD, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Walikota Metro Pairin, Kepala Dinas Pertanian se-Provinsi Lampung, Jajaran Forkopimda di Provinsi Lampung, serta tamu undangan dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke lokasi tempat pengembangbiakan sapi berbasis bahan baku lokal itu.
• Gubernur Arinal Sebut Ulu Belu Jadi Pilot Project Kartu Petani Berjaya
• Gubernur Arinal Bahas New Normal dengan Presiden Jokowi
• Lampung Terbaik Ke-2 Tekan Kasus Covid-19, Kado 1 Tahun Kepemimpinan Arinal-Nunik
Mentan Syahrul YL mengatakan, Covid-19 melemahkan semua negara. Ekonomi terdampak. Mulai dari Amerika, China, Prancis, bahkan Singapura dan Malaysia sampai minus pertumbuhannya.
Indonesia pun mengalami hal yang sama. Namun, menurut Mentan, jika makanan terjamin, maka semua tantangan bisa Indonesia hadapi.

"Alam kita menjanjikan, orangnya banyak, tinggal manajemennya kita perkuat. Boleh Corona ada, tapi tak satu pun orang kesulitan makan di Lampung. Dan, bisnis yang akan berjalan dalam dua tahun ke depan, itu pertanian. Karena di seluruh dunia orang butuh makan," bebernya.
Syahrul YLmengungkapkan, Indonesia dan Lampung memiliki alam yang sangat menjanjikan. Matahari tidak pernah berakhir, ada air, ada hujan, angin. Di wilayah lain ada waktu tertentu untuk merasakan sinar matahari. Artinya, terus Syahrul, bertani menjadi situasi yang sangat menjanjikan.
Ia memaparkan, kemampuan dari pertenarkan se-Indonesia baru 400 ribu ton. Sementara yang dibutuhkan mencapai 700 ribu ton. Artinya masih perlu 300 ribu ton. Karenanya, sektor inilah yang harus diintrvensi. Dan, Lampung sangat strategis.
Di DKI Jakarta, terus Syahrul, ada 14 juta orang. Dari mana mereka mendapat hasil peternakan. Dengan demikian, berapapun yang bisa dihasilkan di sini ada pasarnya. Karena itu, niat baik dan peluang ini harus didorong.
"Saya bilang ke pengusaha ternak, butuh apa, kita support. Ini masih kecil, saya mau 10 kali lebih besar dari ini. Tunjukkan saya tempatnya, kita bantu. Teman dari bank bantu. Presiden memerintahkan kita turun semua dan kita buktikan hari ini. Jadi Pak Gubernur, kita janjian aja, biar bank merapat," katanya lagi.
Ia meminta, tidak hanya sapi dan pakan yang dikembangkan. Karena banyak peluang dari sektor peternakan. Seperti tulangnya bisa dijadikan apa, kulitnya dijadikan apa. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama mendorong pertanian, perkebunan, dan peternakan.
• Puan Maharani Sosok Kuat yang Bakal Gantikan Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum PDI-P
• Ingat Wasiat Almarhum Ayah, Nia Ramadhani Takut Sentuh dan Buka Barang Pribadi Suami
"Nah, sistem intensifikasi ini menjadi model. Saya kasih contoh, kalau lahan jagung intervensi sekitar Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per hektar, petani jadi bahagia. Kalau hasil 7 ton kalikan saja Rp 3.000 dikurang 7 juta, masih ada Rp 13 juta. Bank ambil Rp 1 Juta, itu masih luar biasa hasilnya, 'kan," bebernya.

Syahrul menambahkan, Indonesia memiliki lahan yang sangat strategis. Di mana ada tanaman yang bisa 20 hari dipanen, 30 hari, 100 hari. "Kan tinggal diukur. Jadi, kita enggak bisa impor daging terus, ya kita harus buat. Kita bantu," imbuhnya.
Sementara Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan, Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah yang diperhatikan pusat. Karenanya yang berkaitan dengan pengembangan produk lokal yang tepat dan unggul terus dilakukan.
"Kami bersama perguruan tinggi telah bekerjasama untuk melakukan pengembangan. Seperti pangan dari singkong dan pengembangan bibit unggul ternak. Kita terus berbuat untuk kepentingan masyarakat. Lampung lumbung pangan dan lumbung ternak," katanya.(*)