Kasus Corona di Lampung
Jubir Covid-19 Bandar Lampung Tegaskan 16 Warga yang Positif Corona di Panjang Bukan Klaster
"Belum bisa (disebut klaster). Jangan dikira (klaster), nanti kasihan warga utara (lainnya)," ungkap Nurizki, Selasa (23/6/2020).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
Terkait 16 pasien terkonfirmasi positif covid-19 atau virus corona yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) Kota Baru, Lampung Selatan, Direktur RSBNH dr Djohan Lius meminta pasien mengikuti prosedur yang dijalankan rumah sakit.
"Imbauannya kepada pasien supaya mengikuti protokol isolasi di rumah sakit. Kerjasamanya, supaya mempercepat proses penyembuhan juga," ujar dr Djohan kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (23/6/2020).
Dia berharap pasien bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik terhadap petugas medis dalam proses isolasi ini.
"Dari pihak rumah sakit mengikuti protokol pemeriksaannya. Swabnya diambil lagi, kalau memang hasilnya negatif dalam dua kali berturut-turut, tentu akan dipulangkan," kata dia.
"Intinya kita sama-sama mematuhi protokol isolasi perawatan di rumah sakit," tambahnya.
Bayi Dirawat Satu Ruangan dengan Sang Ibu
Satu pasien positif covid-19 usia termuda yang kini tengah menjalani isolasi bersama 15 pasien lainnya di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) Kota Baru, Lampung Selatan, dirawat dalam satu ruangan dengan ibunya.
Pasien tersebut masih berusia 5 bulan (di berita sebelumnya ditulis 6 bulan) dan masih membutuhkan ASI eksklusif sehingga dirawat satu ruangan dengan sang ibu yang juga positif covid-19.
Direktur RSBNH Kota Baru dr Djohan Lius saat mengungkapkan, bayi tersebut memiliki hasil positif Covid-19 usai swabnya diambil di RSBNH.
Sementara kedua orang tuanya sudah positif covid saat dirujuk ke RSBNH.
"Bayi 5 bulan ini berjenis kelamin perempuan dan swabnya diambil di RSBNH hasilnya positif. Datang bersamaan dengan ayah dan ibunya kemarin (22/6/2020)," ungkap dr Djohan kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (23/6/2020).
"Karena masih bayi 5 bulan dirawat di ruang yang sama dengan ibunya," tambah dia.
Untuk sang ayah, sambungnya, dirawat di ruang terpisah seperti pasien-pasien lainnya yakni hanya satu pasien dalam satu ruangan.
"Bayi bersama kedua orangtuanya ini rujukan dari Puskesmas Panjang," bebernya.
Mengenai penanganan medis terhadap bayi tersebut diungkap dr Djohan, disesuaikan dengan kondisinya.
Ada dokter anak yang melihat perkembangan kesehatan bayi.