Thailand Sudah Membuka Negaranya untuk Turis Asing, Tapi Warga Indonesia Masih Dilarang Datang

“Mereka juga perlu memiliki asuransi kesehatan,” tambahnya. Mereka menargetkan bisa menarik kembali minat pemain golf yang biasa bertanding di Thailan

Editor: Romi Rinando
(AFP)
Wisatawan mengantre untuk pemeriksaan dokumen sebelum masuk pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebagai salah satu tempat destinasi wisata favorit di Asia Tenggara, Thailand akan segera membuka negaranya untuk para wisatawan asing.

Sebab, pemerintah mencoba untuk mendapatkan kembali pendapatan dari sektor pariwisata yang terpukul.

Negara itu menutup perbatasannya pada awal April, yang menyebabkan jutaan kehilangan pekerjaan di industri pariwisata.

Padahal, sektor pariwisata di Thailand menyumbang sekitar 20 persen dari PDB.

Namun, negara tersebut akan membentuk ‘travel bubbles’ atau balon travel yang memungkinkan hanya masyarakat dari beberapa negara saja bisa masuk ke Thailand.

S

Kasus Pasien COVID-19 Bisa Diatasi, Thailand Mulai Bentuk Travel Bubble untuk Beberapa Negara (bangkokpost)

Tim Gugus Tugas Covid-19 Pesawaran Tracing Keluarga Pasien Positif Corona yang Pulang dari Thailand

Takut Corona, Raja Thailand Tidur di Hotel Mewah Bersama 20 Selir, Rakyat Marah

Sambut New Normal, Wisatawan Ramai-ramai Serbu Tempat Wisata di Lombok Tanpa Masker

Ini dilakukan untuk mencegah kasus impor Virus Corona (COVID-19) yang dibawa oleh pendatang dari luar negeri.

Beberapa warga negara yang boleh masuk ke Thailand diantaranya: Selandia Baru, Kamboja, China, Hong Kong, Makau, Jepang, Laos, Myanmar, Korea Selatan, Vietnam dan beberapa negara di Asia Tengah.

Indonesia belum termasuk negara yang boleh masuk ke Thailand.

s
Kasus Pasien COVID-19 Bisa Diatasi, Thailand Mulai Bentuk Travel Bubble untuk Beberapa Negara (Yonhap)

Mereka juga akan menerapkan keamanan berlapis.

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvikul mengatakan wisatawan yang datang ke dalam negeri harus diperiksa lagi, tanpa perlu dikarantina.

“Mereka juga perlu memiliki asuransi kesehatan,” tambahnya. Mereka menargetkan bisa menarik kembali minat pemain golf yang biasa bertanding di Thailand. Sebab, pegolf dinilai hanya tinggal di daerah tertentu dan memiliki kontak terbatas dengan penduduk setempat.

Otoritas penerbangan sipil, yang mengatakan bandara akan tetap ditutup hingga setidaknya akhir Juni.

Mereka sendiri berada di bawah tekanan kuat dari para pelaku bisnis perhotelan, penyelenggara konferensi dan maskapai penerbangan untuk membuka kembali wilayah udara Thailand.

Pertumbuhan tahunan diperkirakan merosot antara lima hingga tujuh persen, tergantung seberapa cepat negara itu dapat dibuka kembali untuk pengunjung.

Kerajaan akan melonggarkan jam malam pada 15 Juni agar bisnis kembali berjalan. Namun, bar, klub, dan panti pijat akan tetap ditutup.

Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diunggah pada 14 Juni, Thailand telah melaporkan total 3.135 kasus Virus Corona.

Negara itu melaporkan tidak ada infeksi coronavirus baru atau kematian pada hari Senin 15 Juni, dan ini adalah kedua kalinya dalam lima hari bahwa tidak ada kasus yang dilaporkan dan ditandai 21 hari tanpa transmisi lokal, menurut Reuters.

Tak mau kalah, Indonesia juga ikut-ikutan membuat balon travel dengan China, Korea Selatan dan Jepang meskipun infeksi COVID-19 secara nasional tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Awal bulan ini, Singapura mengatakan akan mengumumkan pengaturan ‘jalur cepat’ dengan China.


Sementara, Thailand sedang dalam pembicaraan untuk menciptakan gelembung perjalanan bagi wisatawan dari beberapa kota di Cina, Jepang, Korea Selatan. Korea dan Vietnam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia memperhatikan tren ini, tetapi para pejabat masih membahas cara-cara untuk menciptakan koridor perjalanan tersebut.

“Kami sedang mengeksplorasi apa yang sedang dibahas oleh negara-negara asing mengenai pengaturan koridor perjalanan, tetapi pada dasarnya, kami sekarang sedang mengerjakan prinsip-prinsip yang perlu dimiliki pemerintah Indonesia jika kami menerapkan koridor perjalanan itu,” kata Teuku baru-baru ini.

s

Pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Jumlah wisatawan dari Tiongkok telah turun 35 persen (Reuters)

Kantor Menteri Kelautan dan Investasi Koordinator telah membahas masalah ini dengan Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan seorang pejabat mengatakan bahwa mereka secara khusus mencari ke China, Korea Selatan, Jepang dan Australia untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.

"Keempat negara dipilih karena banyak wisatawan dan investor asing di Indonesia berasal dari negara-negara itu," kata Wakil Menteri untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo Manuhutu, pada hari Jumat.

Terlepas dari rencana itu, ia mengatakan para pengusaha mungkin akan menjadi yang pertama dan satu-satunya yang melakukan perjalanan ke dan dari negara-negara itu dalam waktu dekat.

"Semoga, wisatawan akan secara bertahap mengikuti dan mengunjungi Indonesia setelah investor," katanya.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Thailand Mulai Membuka Negaranya untuk Turis Asing, Warga Indonesia Belum Boleh Berkunjung

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved