Tribun Bandar Lampung

Warga Bandar Lampung Rugi Jutaan Rupiah Tertipu Lelang Online Emas Murah

Sejumlah warga mengaku telah menjadi korban penipuan tersebut. Mereka mentransfer uang untuk mengikuti lelang emas murah.

Editor: Reny Fitriani
freepressjournal.in
Ilustrasi emas. Warga Bandar Lampung Rugi Jutaan Rupiah Tertipu Lelang Online Emas Murah 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polda dan Pegadaian Lampung meminta masyarakat untuk waspada terkait penipuan berkedok lelang online emas murah.

Lelang-lelang tersebut umumnya mengatasnamakan Pegadaian dan akun tersebar di Instagram dan Facebook.

Sejumlah warga mengaku telah menjadi korban penipuan tersebut.

Mereka mentransfer uang untuk mengikuti lelang emas murah.

Namun setelah uang ditransfer, barang tak kunjung diterima.

Ari S (26), warga Bandar Lampung, menceritakan, dirinya mengalami kerugian Rp 2 juta lebih.

Tergiur Postingan di IG dengan Follower Ratusan Ribu, Ibu-Ibu Jadi Korban Penipuan Arisan Online

94 Persen Tes Swab Negatif, Lampung Punya 2 Alat PCR dan 2 Alat TMC

Pencarian 7 ABK Kapal Puspita Jaya di Teluk Semaka Masih Nihil

Awalnya ia mengikuti lelang emas dengan harga 50 persen di bawah pasar.

Lelang itu ditawarkan akun mengatasnamakan Pegadaian Syariah.

Akun itu ada di Instagram.

Ia mengaku tertarik, selain karena harga emas yang ditawarkan jauh dari pasaran, akun tersebut juga terlihat meyakinkan karena menyertakan ID Card seorang petugas Pegadaian.

"Jadi ada iklannya di Instagram. Setelah kita swift ke bawah, akan masuk ke WhatsApp order. Setelah chat, kita akan diarahkan untuk transaksi deal-deal barang. Kemudian diminta transfer uang 50 persen dari harga barang yang tertera," ujarnya.

Ari mengaku baru sadar sudah kena tipu karena tidak ada akad dari awal.

Selanjutnya, nomor telepon serta akunnya diblokir.

Ia pun tak bisa lagi menghubungi kontak-kontak di akun penipuan tersebut.

Akun tersebut ternyata berganti-ganti nama dalam waktu tertentu.

Menurut Ari, bukan cuma dirinya yang tertipu, rekan kerjanya pun mengalami hal serupa.

Bahkan kerugiannya lebih besar darinya, yakni Rp 6 jutaan.

Henny, warga Bandar Lampung lainnya mengaku, hampir jadi korban penipuan serupa.

Namun karena curiga dengan harga emas yang terlalu murah, ia mengkonfirmasi kepada pihak Pegadaian Area Lampung.

"Ternyata pihak Pegadaian Lampung mengatakan tidak ada lelang itu, itu penipuan. Akhirnya saya tidak jadi ikut dan tidak tertipu," ujarnya.

Waspada

Marketing Executive Pegadaian Area Lampung, Hendra Fahlevi, mengungkapkan, pihak Pegadaian tidak pernah menyelenggarakan lelang secara online.

Lelang dilakukan secara langsung di kantor cabang pelaksana lelang.

Ia mengaku, memang banyak pengaduan dari masyarkat terkait lelang online tersebut.

Pihak Pegadaian pun meminta masyarakat waspada dan segera melapor ke pihak polisian dan Pegadaian.

Pihaknya sudah memberikan imbauan ataupun pemberitahuan kepada masyarakat bahwa Pegadaian tidak menggelar lelang online.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad meminta masyarakat untuk teliti dan mengkroscek terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi secara online.

Ia juga meminta masyarakat melaporkan segala tindak pidana kejahatan di dunia maya.

"Apalagi penipuan dengan mengatasnamakan suatu perusahaan tertentu, seperti itu segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat," ungkapnya, kemarin.

Untuk korban yang ada di kabupaten/kota, bisa melapor ke polres terdekat.

Saat disinggung apakah sudah ada laporan terkait penipuan lelang emas online mengatasnamakan Pegadaian, Pandra mengatakan, sejauh ini belum ada laporan terkait itu.

Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Harian Widodo sebagaimana dilansir dari laman resmi pegadaian.co.id menjelaskan modus yang dilakukan para oknum lelang palsu ini. Yaitu menawarkan barang-barang seperti laptop, handphone, emas, dan lain-lain dengan harga yang sangat murah.

Barang-barang yang ditawarkan dipublikasi melalui akun-akun media sosial dengan mengatasnamakan perusahaan gadai.

Untuk meyakinkan calon korbannya, tidak jarang oknum tersebut akan menampilkan foto dengan identitas karyawan perusahaan, sehingga masyarakat akan lebih percaya.

Kemudian, oknum-oknum lelang palsu akan meminta korbannya untuk transfer sejumlah uang sesuai dengan barang yang akan dibeli.

Oleh karena itu, Harianto mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati terhadap informasi yang beredar di media sosial, terkait lelang.

"Kalau sudah sampai tahap transaksi, oknum penipu ini akan langsung menghapus akun media sosialnya, mengganti nomor handphone, dan menutup rekening yang dipakai untuk transaksi,” imbau Harianto.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved