Cerita Warga Lamtim Sukses Buat Pesawat Remote Jenis Boeing, Firman Belajar Otodidak dari YouTube

Firman mulai membuat pesawat remote control sejak duduk dibangku kelas dua SMP.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Pribadi
Firman dan pesawat remote ciptaannya. Cerita Warga Lamtim Sukses Buat Pesawat Remote Jenis Boeing, Firman Belajar Otodidak dari YouTube 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Firman Fahrudin warga Jalan Kendedes, Kecamatan Bandar Sribawono, Kabupaten Lampung Timur, sukses membuat pesawat remote control jenis Boeing 737-900ER.

Saat ini sudah 18 pesawat yang dibuatnya.

Seluruh pesawat itu bisa diterbangkan.

Ia belajar secara autodidak.

Firman mulai membuat pesawat remote control sejak duduk dibangku kelas dua SMP.

Ia terinspirasi saat melihat pembuatan pesawat di media sosial.

Cerita Mahasiswa Unila Karina Ikuti Wisuda Online, Tali Toga Dipindahkan Orangtua

Lampung Surplus Beras 266 Ribu Ton, Urutan Ke-6 Provinsi Penghasil Beras Tertinggi

Pulang dari Palembang, Perawat di Kotabumi Terpapar Covid-19

Tak mudah untuk membuat pesawat tersebut.

Ia harus melakukan ujicoba puluhan kali hingga pesawat yang dibuat rusak berantakan.

"Saya memang menyukai dunia elektronik dan dunia penerbangan," tuturnya membuka cerita kepada Tribunlampung, Jumat (26/6/2020).

Ia mengaku, pertama membuat pesawat tidak langsung jenis Boeing, melainkan helikopter.

Dirinya mempelajari materialnya dari melihat mainan helikopter miliknya.

Sampai suatu hari ia melihat di YouTube cara membuat pesawat remote control sunguhan dan setelah dilihat-lihat ternyata lebih seru dibanding membuat helikopter.

Setelah melihat YouTube, anak pasangan Sumeri dan Mughrotin ini, mulai membuat pesawat remote control.

Material yang digunakan ternyata sangat sederhana dan tidak mahal.

Untuk badan pesawat ia memakai styrofoam bekas kotak anggur.

Untuk penguat motornya, ia menggunakan triplek ukuran 1 cm.

Sementara untuk remotenya, ia menggunakan flisky atau inem dengan jangkauannya mencapai 1.500 meter.

Selanjutnya, ia menggunakan dua baterai agar pesawat bisa terbang 17 menit nonstop tanpa turun.

Proses pembuatan kata Firman tak lama, yakni tiga hari jika dikerjakan tiap hari.

Namun jika dibuat sambil mengerjakan pekerjaan lain, maka bisa sampai dua minggu.

Total biaya yang dihabiskan untuk membuat satu pesawat remote control Boeing 737-900ER Rp 2,3 juta.

"Total sudah 18 pesawat remote yang saya buat. Namun banyak juga yang sudah rusak karena terus diujicoba dan lainnya. Untuk bisa suskes terbang secara sempurna, saya sudah lebih dari 20 kali melakukan percobaan," kata alumni MA Maarif Sidorejo ini.

Firman mengungkapkan, ketertarikannya dengan pesawat lantaran ia mengidolakan sosok Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie.

Menurut Firman, BJ Habibie sangat gigih menciptakan pesawat terbang dan pemikirannya sangat jenius.

Ibu kandung Firman, Mughrotin, mengaku mendukung sekaligus bangga terhadap karya anaknya tersebut.

Ia mengungkapkan jika bakat anaknya tersebut sudah terlihat dari kecil.

Firman kecil kata Mughrotin suka membongkar peralatan mesin dan membuat hal-hal yang berbau elektronik.

"Sebagai orangtua saya bangga dan mendukung asalkan dia ada kemauan. Sejak kecil sejak dini suka mesin, ya mendukung lah," kata dia.

Mughrotin mengatakan, anaknya tersebut akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada tahun ini dengan mengambil jurusan Teknik Mesin di salah satu PTS yang ada di Provinsi Lampung. (Tribunlampung.co.id/m hardiansyah kusuma)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved