Geger Penemuan Mayat tanpa Kepala di Perairan Kuala Teladas Tulangbawang

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENTE TELADAS - Sesosok mayat ditemukan mengapung di perairan Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang.

Peristiwa ini bikin geger karena mayat tersebut ditemukan tanpa kepala.

Tidak ditemukan identitas pada mayat berjenis kelamin laki-laki itu.

Petugas Polsek Dente Teladas bersama personel Ditpolairud Polda Lampung dan Basarnas Tulangbawang dibantu warga sudah mengevakuasi jenazah.

Kapolsek Dente Teladas AKP Rohmadi mengatakan, mayat anonim tersebut ditemukan mengapung di tengah laut, Sabtu (27/6/2020) sekitar pukul 09.05 WIB.

• Ciri-ciri Mayat Tanpa Kepala yang Ditemukan di Pantai Watu Kodok

• BREAKING NEWS Warga Kaliawi Digegerkan Penemuan Mayat Tergantung di Kamar Mandi

• Siswi SMA di Lampung Barat Menghilang 10 Hari, Tak Pulang Seusai Ambil Berkas Kelulusan

• Kisah Adi Sarwono, Rela Sisihkan Gaji demi Jadi Pustakawan Keliling di Bandar Lampung

Seorang nelayan Kuala Teladas bernama Agus yang pertama kali menemukan mayat tersebut mengapung dengan posisi tertelungkup.

"Mayat ini ditemukan pada koordinat S-4°18'58" E 105°56'18" dengan posisi mengapung di sebelah selatan bagan Kuala Teladas," ujar Rohmadi, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, Minggu (28/6/2020).

Kapolsek menjelaskan, setelah mendapat informasi penemuan mayat, petugas gabungan bersama warga langsung berangkat menuju lokasi.

Sekitar pukul 14.18 WIB, mayat anonim tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas dengan dibantu warga menuju ke Dermaga Kuala Teladas. 

Setelah sampai di dermaga, petugas puskesmas langsung melakukan visum.

Dari hasil identifikasi petugas, mayat anonim tersebut memiliki ciri-ciri tinggi badan (dari bahu) 152 cm, memakai jaket merek Top One, celana warna cokelat, dan ikat pinggang.

"Saat ditemukan, mayat ini memakai kaus kaki warna cokelat dan gelang di tangan sebanyak delapan buah," papar Rohmadi.

Saat ini, tubuh jenazah disimpan di kamar mayat RSUD Menggala. 

Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri yang sama untuk mendatangi RSUD Menggala. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnaen)