Ciri-ciri Orang Alami Workaholic dan Penyebabnya
Ada orang-orang yang bekerja berlebihan walaupun sudah melewati jam kerja atau jam lembur, dan walaupun pekerjaan yang dilakukannya sudah selesai.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Bekerja telah menjadi rutinitas sehari-hari bagi orang-orang yang berada di usia produktif, baik bekerja di kantor, di rumah maupun di lapangan.
Umumnya orang bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan, dan jika ada pekerjaan tambahan atau belum terselesaikan orang biasanya akan lembur.
Namun ada orang-orang yang bekerja berlebihan walaupun sudah melewati jam kerja atau jam lembur, dan walaupun pekerjaan yang dilakukannya sudah selesai.
Orang ini disebut sebagai orang yang mengalami workaholic, dan harus diketahui workaholic adalah suatu kondisi mengarah ke gangguan mental.
Orang workaholic bekerja berlebihan karena untuk menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, dan setelah selesai dia akan memeriksa ulang pekerjaannya itu hingga berkali-kali untuk memastikan pekerjaannya itu selesai dengan sempurna.
Setelah dia yakin pekerjaan itu sudah selesai dengan sempurna, dia bukannya berhenti untuk beristirahat, tapi justru dia akan mencari pekerjaan lain untuk dilakukannya.
• Tanda-tanda Alami Panic Disorder atau Kecemasan Berlebihan dan Cara Mengatasinya
• Hati-hati, Bersepeda Pakai Masker Bisa Picu Kematian Mendadak
• Gejala dan Faktor Risiko Diabetes Militus Tipe Dua yang Bisa Sebabkan Kematian
Sehingga dia bisa dikatakan sebagai seseorang yang memiliki kepribadian obsesif kompulsif, yakni kepribadian yang selalu melakukan sesuatu berulang-ulang atau berkali-kali termasuk pekerjaan.
"Bagi orang workaholic bekerja adalah kesukaannya, dan dia merasa enjoy ketika bekerja," ujar Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati Octa Reni Setiawati S.Psi, M.Psi mengatakan,
Kalau tidak bekerja dia merasa tidak tenang, merasa cemas, dan merasa tubuhnya sakit semua, sehingga dia merasa dia harus terus bekerja.
Selama bekerja, dia tidak mempedulikan kesehatannya, dan walaupun dia sedang sakit atau fisiknya sudah sangat lelah, dia tetap terus bekerja.
Itu sebabnya orang yang workaholic pasti kondisi kesehatannya sering terganggu atau sakit-sakitan, dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan waktu kerja normal.
"Bahkan ditahun 2017 saya pernah tahu ada kasus, orang yang workaholic tetap memaksakan diri untuk bekerja walaupun dia sedang sakit yang cukup serius, dan akhirnya dia meninggal dunia," kata Octa.
Selain tidak mempedulikan kesehatan, orang yang workaholic, tidak mempedulikan hubungannya dengan keluarga dan orang sekitar, sehingga hubungan dengan keluarga dan orang sekitar menjadi terganggu.
Penyebab seseorang menjadi workaholic adalah faktor fisiologis dan faktor lingkungan, yang salah satunya lingkungan keluarga.
Saat masih kecil, dia sering dituntut keluarganya untuk terus belajar dan berprestasi.
Tuntutan itu menyebabkan dia selalu menomorsatukan belajar dalam kesehariannya.
Ketika sudah dewasa, dia menjadi menomorsatukan pekerjaan dan bekerja terlalu berlebihan.(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)