Ciri-ciri Kenakalan Remaja yang Bisa Sebabkan Menjadi Seorang Psikopat
Kenakalan remaja adalah perilaku yang melanggar hukum dan norma sosial.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Juvenil Deliquensi atau kenakalan remaja merupakan istilah yang tidak asing lagi di tengah masyarakat.
Kenakalan remaja adalah perilaku yang melanggar hukum dan norma sosial.
Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati Octa Reni Setiawati, S.Psi, M.Psi mengatakan, perilaku kenakalan remaja itu contohnya perkelahian, tawuran, perusakan fasilitas umum, pencurian, memalak orang lain, dan sebagainya.
Kenakalan remaja muncul karena anak tidak mampu mengontrol dirinya.
Kenakalan remaja paling banyak disebabkan karena pengasuhan orangtua yang salah sejak anak masih kecil.
Misalnya anak-anak yang diasuh dengan kekerasan, dan anak-anak yang selama dalam pengasuhan sering diabaikan orangtuanya.
• Ciri-ciri Psikopat yang Perlu Diwaspadai, Penyebab dan Cara Mencegahnya
• Hati-hati, Bersepeda Pakai Masker Bisa Picu Kematian Mendadak
• Tips Bersepeda yang Benar untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
"Memang masih ada orangtua yang sering mengabaikan anaknya selama dalam pengasuhan, mereka tidak peduli anaknya mau makan kapan, mau belajar atau tidak, mau main sampai jam berapa, perilakunya bagaimana, dan sebagainya," urai Octa.
Kenakalan remaja juga bisa disebabkan oleh tingkat kecerdasan anak yang berada dibawah rata-rata.
Namun ada riset yang mengatakan, kenakalan remaja disebabkan karena tingkat kecerdasan anak superior yang artinya anak sangat cerdas.
Selain itu kenakalan remaja juga bisa disebabkan faktor genetik.
Ada dua jenis kenakalan remaja.
Pertama kenakalan remaja yang hanya terjadi ketika masa remaja, dan ketika sudah melewati masa remaja dan sudah dewasa, kenakalan yang dilakukan selama remaja akan berhenti dengan sendirinya.
Kemudian ada kenakalan remaja yang terjadi sepanjang hayat.
Artinya kenakalan yang dilakukan saat remaja akan berlanjut sampai dewasa.
Bahkan kenakalan itu bisa membuatnya sampai melakukan tindakan kriminal yang membuatnya harus berurusan dengan polisi.
Ada juga kenakalan remaja yang disebut callous un emotional, yakni anak remaja melakukan sesuatu yang tidak baik tanpa memahami dampak apa yang dilakukan, dan bahkan dia tidak memiliki rasa bersalah ketika melakukannya.
"Contohnya anak membunuh orangtua kandungnya sendiri. Kita semua tahu, kalau kasus anak yang membunuh orangtua kandungnya baik ayah maupun ibunya, sudah sering terdengar," papar Octa.
Setelah anak itu membunuh orangtuanya, dia sama sekali tidak merasa bersalah, sedih, menyesal, ataupun merasa kehilangan orangtuanya.
Dia cuek saja setelah melakukan pembunuhan itu, membiarkan orangtuanya tergeletak, dan seperti tidak ada apa-apa.
Jika orangtua sudah tahu anaknya memiliki kenakalan remaja, segera bawa anak untuk konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Selain itu orangtua juga harus berikan anak dukungan, sebab dengan dukungan orangtua dan treatment dari psikolog atau psikiater perilaku kenakalan remajanya bisa menurun.
"Kenakalan remaja harus diatasi segera, apalagi kenakalan remaja sepanjang hayat, jika tidak diatasi ketika dewasa dia akan menjadi seorang psikopat," urai Octa.
TONTON JUGA:
Jika sudah menjadi psikopat dia akan dengan mudah membunuh orang lain, tanpa merasa bersalah atau mneyesal, da dia akan cuek saja seolah tidak terjadi apa-apa.(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)