Berita Terkini Nasional

Erick Thohir Akan Copot Komisaris BUMN yang Jarang Hadir Rapat, Jangan Hanya Numpang Nama Gaji Gede

“Bayangkan, jadi komisaris gajinya berapa, mungkin 60 persen dari direksi, berarti kan kalau dia datang ke kantor sebulan sekali, mahal banget tuh gaj

Editor: Romi Rinando
Kompas.com/Akhdi Martin Pramata
Menteri BUMN Erick Thohir 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya melakukan inovasi dan gebrakan di lingkungan BUMN

Mantan pemilik Klub Inter Milan ini mengaku akan mencopot komisaris di perusahaan plat merah jika orang tersebut jarang menghadiri rapat dewan komisaris yang diselenggarakan perseroannya.

“Kalau bisa ke depan kalau tingkat kehadirannya di bawah 50 persen ganti saja,” ujar Erick Thohir dalam acara Sapa Indonesia Malam di KompasTV yang dikutip Kompas.com pada Minggu (12/7/2020).

Menteri asal Lampung itu menambahkan, ke depannya akan ada penilaian kepada komisaris di BUMN-BUMN secara periodik.

Hal tersebut dilakukan agar kinerja komisaris bisa sesuai tupoksinya.

“Saya mau ke depan yang namanya dewan komisaris juga ada review tahunan. (Jadi tidak 5 tahun) iya jangan. Karena kalau lima tahun tidak kontribusi, buat apa (dipertahankan),” kata mantan bos Inter Milan itu.

Baca juga: Berita Erick Thohir lainnya

Dia menjelaskan, komisaris BUMN yang juga bekerja di instansi dan kementerian lainnya mendapat penghasilan yang cukup besar.

Atas dasar itu, dia ingin komisaris di BUMN tak hanya asal menumpang nama.

“Bayangkan, jadi komisaris gajinya berapa, mungkin 60 persen dari direksi, berarti kan kalau dia datang ke kantor sebulan sekali, mahal banget tuh gaji. Jadi kan sudah seyogyanya komisaris hadir di rapat komisaris,” ucap dia.

Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih mengaku mendapat aduan dari beberapa komisaris BUMN soal komisaris di perusahaan pelat merah yang rangkap jabatan.

Berdasarkan aduan tersebut, lanjut Alamsyah, komisaris yang merangkap jabatan jarang menghadiri pertemuan yang membahas permasalahan perusahaan.

“Saya juga mendapat beberapa keluhan dari beberapa komisaris yang kerja serius yang merasa bahwa banyak komisaris yang rangkap jabatan kehadirannya susah, diminta pendapatnya tidak ada,” ujar Alamsyah dalam diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).

Kendati begitu, Alamsyah tak mengungkapkan siapa komisaris yang mengadukan hal tersebut kepada Ombudsman.

Menurut dia, komisaris yang mengadukan hal tersebut merasa tak adil.

Padahal, dirinya sudah bekerja dengan keras, tapi masih ada komisaris lainnya yang bekerja tak sepenuh hati.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved