ABK Lampung Tewas di Kapal China

Kepolisian hingga Dissos Kawal Pemulangan Jenazah ABK Asal Lampung di Branti

Jenazah ABK asal Lampung Hasan Apriadi masih ditunggu kedatangannya di terminal Cargo Branti.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Terminal Cargo Branti. Kepolisian hingga Dissos Kawal Pemulangan Jenazah ABK Asal Lampung di Branti 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jenazah ABK Hasan Apriadi warga Pesisir Barat masih ditunggu kedatangannya di terminal Cargo Branti.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat ditemui Tribun Lampung, Jumat (17/7/2020) mengatakan dirinya mewakili Kapolda datang menghadiri pemulangan jenazah ABK Hasan Apriadi.

Hari ini jadwalnya menunggu kedatangan jenazah yang berangkat dari Batam.

"Kita hadir datang kesini (Branti) untuk melihat proses pemulangan jenazah ABK Hasan," katanya. 

Dirinya menjelaskan bahwa selain polisi datang ada juga pihak dari TNI, Disnaker Lampung dan Dinas Sosial (Dissos).

Jadi dengan hadirnya tri partit ditengah masyarakat ini memberikan kenyamanan dan kepedulian terhadap masyarakat.

BREAKING NEWS Jenazah ABK yang Tewas di Kapal Berbendera China Siang Ini Tiba di Lampung 

Pesbar Daerah Zona Oranye Covid-19 di Lampung

Bandar Lampung Kini Zona Kuning Covid-19, Kasus Meninggal Stagnan di Angka 7

73 SMP Swasta di Bandar Lampung Terancam Gulung Tikar, Tidak Kebagian Siswa Baru 

Sampai saat ini awak media yang juga hendak meliput sedang menunggu kedatangan jenazah tersebut.

Peratin Bersiap

Jenazah ABK Hasan Apriadi (20) warga Sukamaju Rawas Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat dijadwalkan terbang dari Bandara Hang Nadim pukul 12.50 WIB dan sampai di Branti sekitar 14.00 WIB.

Hal tersebut disampaikan kerabat yang juga Peratin Pekon Rawas Benzar Bunyamin saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Jumat (17/7/2020).

Kepulangan jenazah Hasan tersebut dengan menggunakan maskapai Lion Air dengan kode JT-173.

"Jadi saat ini sedang persiapan untuk kepulangan," katanya. 

Saat ditanya persiapan secara detail dirinya hanya memberikan keterangan yang cukup singkat.

"Saya lagi repot ya mas, saya lagi ngurus tiket dan belum beres ini," ujarnya menutup telepon.

Sebelumnya, Jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Hasan Apriadi (20) warga Sukamaju Desa Rawas Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat yang tewas saat bekerja di atas kapal Lu Jiang Yu 118 berbendera China pada Juni lalu, akhirnya bisa dipulangkan ke rumah duka pada hari ini, Jumat (17/7/2020).

Kepala BP2MI Provinsi Lampung Ahmad Salabi mengatakan jenazah tersebut siang ini sampai di Lampung.

Ini berdasarkan nomor surat B.656/BP3TKI-TPI/D/VII/2020 perihal pemulangan jenazah atas nama Hasan Apriadi.

Ditandatangani oleh Kepala UPT BP2MI Tanjungpinang Kepulauan Riau Mangiring Hasoloan Sinaga ditujukan kepada Kepala BP2MI Lampung.

Bahwa hari ini sampai di Bandara Radin Inten II Lampung. 

"Jadi jenazah ini dari pukul 12.50 wib berangkat dari Batam melalui bandara Hang Nadim menuju Bandara Radin Inten II (Branti). Dengan menggunakan pesawat udara maskapai Lion Air JT-173 dengan rute penerbangan Batam Lampung," katanya. 

Jenazah tersebut akan didampingi oleh perwakilan keluarga yang juga peratin Benzar Bunyamin.

Selain itu dokumen pendukung kepulangan jenazah ABK Hasan juga diperkuat KKP Batam dan Polresta Barelang.

Surat izin angkut jenazah nomor SR.03.06/2/2822/2020 yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam (Pelabuhan Laut Batu Ampar).

Lalu surat rekomendasi dari Polresta Barelang nomor REK/438/VII/YAN 2.1.4/2020/INTELKAM yang ditandatangani oleh Kasat Intelkam Polres Barelang AKP Yudiarta Arustam.

Masih Autopsi

Sebelumnya diberitakan, masih dalam tahap penyelidikan, jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, belum bertolak ke Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan, saat ini, perkara yang menimpa Hasan Apriadi masih dalam tahap penyelidikan oleh Polda Kepulauan Riau (Kepri).

"Karena memang lokasi dari pada yurisdiksi penanganan perkara di wilayah Kepri, tentu kami menunggu bagaimana proses penyidikan yang ada di sana (Riau)," ungkapnya, Senin 13 Juli 2020.

Lanjutnya, pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian Kepri.

"Perkembangan lanjut bagaimana, nanti korban ini apabila sudah boleh dikembalikan untuk dimakamkan pihak keluarga," ucapnya.

Pandra mengatakan, saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kepri.

"Dari informasi Polda Kepri, sudah berhasil mengamankan tersangka," tukasnya.

Ditanya soal keterlibatan agensi yang menyalurkan korban, Pandra tak berkomentar banyak.

"Jadi semuanya bukan kami, Polda Lampung sifatnya bagaimana memfasilitasi terhadap kedatangan korban atau jenazah yang saat ini berada di Kepri," tegasnya.

Pandra menambahkan, Polda Lampung akan memberikan bantuan yang maksimal saat pemulangan jenazah korban.

"Kami harapkan bisa berikan bantuan semaksimal mungkin, sehingga jenazah akan sampai kepada pihak keluarga dengan tidak ada halangan apapun," tandasnya.

Baru Lulus SMK

Sebelumnya, Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, ternyata masih berstatus lajang alias belum berkeluarga.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kerabat almarhum Benzar mengungkapkan, almarhum Hasan baru lulus SMK di Pesisir Barat pada Tahun 2019 atau setahun lalu.

Anak pertama dari 5 bersaudara itu, ditemukan Tewas pada 20 Juni 2020 di kapal berbendera China.

Namun, Benzar mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan kabar pada 2 Juli 2020.

"Karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada signal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan dan dari perusahaan mengabari pihak keluarga," jelas Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).

Keluarga baru diberi informasi tanggal 2 Juli 2020 dan sampai saat ini jenazah Hasan masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.

Kronologi kejadian Hasan meninggal dunia, sambungnya, sudah dijelaskan pihak agen kepada ayah almarhum, Gunawan Syukur.

Anak pertama dari 5 bersaudara ini biasa disapa di keluarganya dengan panggilan Yadi.

"Jadi Yadi ini meminta izin ke orangtuanya untuk bekerja di kapal pada November 2019 dan melakukan pelatihan di Tegal sekitar 2 bulan. Lalu 1 Januari 2020 naik kapal lewat Singapura," jelasnya.

Namun, orangtua Hasan mengaku tidak tahu apa nama kapal dan nama perusahaan kapal yang menjadikan Hasan sebagai ABK.

"Keluarga tahunya hanya nama agen yang memberangkatkan, dan setelah korban pergi berlayar pada 1 Januari 2020, keluarga mengatakan tidak ada lagi komunikasi dengan korban."

"Terakhir orangtuanya komunikasi dengan korban sebelum dia berangkat berlayar (masih di Bandara Soekarno Hatta). Setelah pergi berlayar tidak ada komunikasi lagi," paparnya.

Pihak keluarga sendiri memilih menunggu kepulangan pria kelahiran 9 April 2000 itu di Pesisir Barat.

"Orangtua menunggu kepulangan jenazah di rumah," tambah dia.

Enggan Komentar

Keluarga besar anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal China, Hasan Apriadi (20), tengah menunggu kedatangan jenazah.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Ayah Hasan, Gunawan mengatakan, jika dirinya belum bisa memberikan komentar saat diwawancarai reporter Tribunlampung.co.id, lantaran masih menunggu kedatangan jenazah Hasan.

"Sebenarnya mungkin kalau mau tanya terkait anak saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," katanya, Minggu (12/7/2020).

Gunawan pun meminta reporter Tribunlampung.co.id untuk mewawancarai pihak berwenang atas meninggalnya Hasan.

"Saya minta tolong, saya belum bisa memberi informasi lanjutan, silakan hubungi yang lain saja (pihak berwenang)," ucap Gunawan.

Tunggu Autopsi

Jenazah Hasan Apriadi (20), belum bisa dipulangkan ke Lampung karena masih menunggu hasil autopsi polisi.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto mengatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan outopsi jenazah Hasan guna mengungkapkan kasus kematian ABK tersebut.

"Jadi sampai saat ini kami juga menunggu hasil autopsi dari kepolisian dan setelah itu baru bisa dipulangkan," kata Eko, Minggu (12/7/2020).

Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kata Eko, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker Pesisir Barat.

Termasuk juga melakukan komunikasi secara intens dengan pihak keluarga hingga kepala desa di tempat Hasan tinggal.

"Jadi nanti mereka (perusahaan) PT Mandiri Tunggal Bahari ini yang akan bertanggung jawab untuk proses kepulangan jenazah tersebut," katanya.

Terkait santunan kepada korban melalui keluarga, lanjut Eko, sudah seharusnya ada asuransi kematian dari pihak perusahaan.

Kalau Disnaker, jelas Eko, hanya mengawasi proses penempatan kerja.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker baik provinsi maupun Pesisir Barat.

"Karena jenazah ini kan akan dibawa ke Pesisir Barat, kalau rencananya pulang kita selalu berkoordinasi dengan Disnaker," katanya.

1 ABK Sehat Ikut Pulang

Seorang anak buah kapal (ABK) di kapal China, yang dalam kondisi sehat, diperkirakan juga akan pulang ke Lampung bersama dengan jenazah Hasan.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Peratin Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Benzar mengungkapkan, selain almarhum Hasan Apriadi, ada juga seorang warga Pesisir Barat bernama Agus Setiawan yang turut menjadi ABK dalam pelayaran yang sama dengan Hasan.

"Ada temannya satu dalam keadaan sehat, mungkin mau pulang, satu kapal (dengan almarhum Hasan)," ungkap Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).

Saat ini, kata Benzar, Agus Setiawan berada di Kepulauan Riau.

Usia Agus sendiri, menurut Benzar lebih tua dibandingkan Hasan.

"Usianya di atasnya setingkat kalau tidak salah," kata dia.

"Harapan kami minta dengan perusahaan agar Agus juga dipulangkan," tambahnya.

Termasuk, lanjut Benzar, mengenai jenazah Hasan agar secepatnya sampai di Pesisir Barat.

"Itu betul-betul harapan. Kami ini (rasanya) susah menunggu pagi, kalau susah menunggu pagi itu tahu sendiri lah bagaimana hati kami," tuturnya.

Namun demikian, terus Benzar, diakuinya pihak keluarga sudah ikhlas atas apa yang menimpa Hasan.

"Ya ikhlas, mau bagaimana. Kita memang diharuskan untuk ikhlas dan nggak mau berburuk sangka sama Allah," kata Benzar.

Ditanya lebih jauh mengenai pekerjaan orangtua Hasan, Benzar mengungkap sebagai petani.

"Orangtua Hasan bekerja sebagai petani, Hasan sendiri memang ingin mencari pengalaman kerja di luar dengan berlayar," tandasnya.

Terbang ke Batam

Jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang tewas di kapal berbendera China, sampai saat ini masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Hasan adalah warga Sukamaju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung.

Peratin Pekon Rawas Benzar mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan yang menaungi Hasan.

Pihak perusahaan tengah mengurus kepulangan jenazah Hasan.

"Informasi yang kita terima dari perusahaan, besok (13 Juli 2020) mereka sudah terbang ke Batam untuk memulangkan jenazah. Itu yang jelasnya," terang pria yang juga paman Hasan ini kepada Tribunlampung.co.id melalui sambungan telepon, Minggu 12/7/2020) siang.

Sampai saat ini pihaknya masih menunggu kepastian kepulangan jenazah pemuda 20 tahun tersebut ke kampung halamannya kembali.

Benzar mengatakan, perusahaan penyalur ini akan bertanggung jawab terhadap pemulangan jenazah Hasan.

"Perusahaannya yang memberi tahu kami terlebih dulu mengenai meninggalnya Hasan," paparnya.

Menurutnya, karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada sinyal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan.

"Kalau meninggalnya 20 Juni 2020. Dari perusahaan makanya terbang ke Batam karena mayatnya sudah bisa dipulangkan," jelas dia.

Dikarenakan saat ini masih masa pandemi Covid-19, pihak perusahaan juga sembari mengurus surat untuk keberangkatan mereka ke Batam.

"Kami masih menunggu perkembangannya bagaimana kalau mereka sudah ke Batam. Pada prinsipnya kami sekeluarga besar berharap secepatnya jenazah dipulangkan. Tidak ada nanti-nanti," tutur Benzar. 

TONTON JUGA:

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Hanif Mustafa/Sulis Setia M)
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved