Mantan PM Malaysia Najib Minta Mahathir Jujur dan Berhenti Salahkan Dirinya
"Setelah mengundurkan diri pada 24 Februari, dia tidak pernah marah pada Bersatu atau pun Muhyiddin Yassin atau siapa pun. Itu terjadi sampai suatu
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak atau dikenal Najib Razak meminta mantan PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad berhenti menyalahkan dirinya dan berterus terang tentang alasannya mundur sebagai PM Malaysia.
Najib Razak menuduh Tun Dr Mahathir atau lebih dikenal Dr M telah berbohong tentang alasan pengunduran dirinya yang terakhir sebagai perdana menteri ke-7 negara itu.
Melalui Facebook yang dilansir Malay Mail hari ini Minggu (19/7/2020) Najib mengatakan bahwa Dr M memiliki alasan lain terkait kemunduran dirinya dari posisi Perdana Menteri Malaysia pada Februari silam.
Dan kemunduran itu tidak semata-mata soal Umno dan dirinya, Najib Razak.
"Ada 3 alasan utama mengapa dia (Dr M) mengundurkan diri dari perdana menteri. Dia tidak ingin Anwar (Datuk Seri Anwar Ibrahim) menjadi PM. Dia tidak ingin dikendalikan oleh DAP dan PKR lagi, dan dia takut Bersatu dan Pakatan Harapan akan kalah telak dalam pemilu yang ke-15," ungkap Najib di akun Facebook-nya.

• Kisah Wanita Simpanan Eks PM Malaysia, Dilenyapkan Karena Mengetahui Skandal Korupsi Kapal Selam
• Pulang ke Malaysia, Mertua BCL Jalani Karantina hingga Kirim Pesan Menyentuh untuk Menantu
• Pulang ke Malaysia Bawa Hadiah Spesial, Ibu Mertua Bunga Citra Lestari Tuliskan Kata yang Menyentuh
Tuduhan Najib muncul setelah Dr Mahathir sebelumnya mengklaim bahwa kemundurannya sebagai PM Malaysia pada Februari silam karena dia tidak ingin menjadi PM dari pemerintah koalisi yang sudah tidak 'murni'.
Sebagai respons terhadap Dr M, Najib menuduh bahwa anggota parlemen dari dapil Langkawi itu sebenarnya punya alasan lain akan kemunduran dirinya sebagai PM namun malah menyalahkan dirinya (Najib).
Dia mengklaim bahwa Dr M tidak menginformasikan sekutunya di Pakatan Harapan (PH) tentang keputusannya untuk mundur.
"Dia (Dr M) mengirim surat pengunduran pada 1 siang (waktu setempat). Bersatu mengumumkan dia meninggalkan PH pada 2 siang."
Menurut Najib Razak, saat itu Mahathir juga tidak menginformasikan temannya di PH mau pun Warisan (Partai Warisan Sabah) bahwa dia hendak mengundurkan diri dan alasan di balik keputusan itu.
"Setelah mengundurkan diri pada 24 Februari, dia tidak pernah marah pada Bersatu atau pun Muhyiddin Yassin atau siapa pun. Itu terjadi sampai suatu malam pada 29 Februari."
Najib mengatakan, "Sehari setelah kemundurannya, dia bahkan tidak peduli pada permintaan PH yang menginginkan rapat untuk mendiskusikan bagaimana mereka bisa menyelamatkan pemerintahan Harapan."
Dr Mahathir dikatakan Najib mulai menyalahkan banyak orang setelah Raja Malaysia mengumumkan bahwa yang menjadi PM Malaysia selanjutnya adalah Muhyiddin Yassin dan bukan dirinya (Dr M).
Dia juga mengutip alasan lain tentang mengapa Dr Mahathir mengambil tindakan, menunjukkan kekhawatirannya atas kekalahan PH sebanyak 5 kali di pemilu Malaysia.
"Itulah sebabnya dia (Dr Mahathir) mengindikasikan bahwa dia ingin menjadi perdana menteri untuk pemerintah yang bersatu di mana dia dapat memilih anggota parlemen mana yang dia suka dan tidak bergantung pada keinginan masing-masing partai," tambah Najib.