Pelajar Lain Belajar Online, Anak-anak Desa Golo Nderu Malah Tak Ada Listrik, Internet Saja Gak Tahu
Di sekolah kita bisa baca banyak buku. Bisa juga tanya teman kalau tidak mengerti. Sekarang, guru hanya beri tugas, setelah itu kumpul. Begitu terus
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dampak Pandemi Covid-19 membuat siswa-siswi di seluruh Indonesia tidak lagi belajar di sekolah.
Sesuai aturan pemerintah, para siswa belajar di rumah melalui siaran TVRI dan daring.
Namun, tak semua murid bisa menikmati layanan tersebut.
Khususnya mereka yang tinggal di desa atau pedalaman.
Selain karena listrik yang tidak memadai, juga karena jaringan internet yang tak bisa didapatkan.

• 1 Perawat di Bandar Lampung Terpapar Corona, Sepekan Tambah 8 Pasien Covid-19
• 6.829 KK Terdampak Covid-19 di Way Kanan Terima BST Rp 600 Ribu per Bulan
• China Dihantam Musibah Banjir, 37 Juta Warga Terdampak, Pemerintah Sampai Ledakkan Bendungan
Seperti yang dialami siswa-siswi SDI Taga Laga Buru, Desa Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Sejak pemerintah mengeluarkan program belajar dari rumah melalui siaran televisi dan daring, mereka persis tidak menikmati itu.
Bahkan, aturan belajar di rumah itu nyaris membuat mereka ketinggalan ilmu pengetahuan.
Bagaimana mau belajar di televisi dan daring, jaringan listrik, sinyal telepon, dan internet belum menjangkau desa di pelosok NTT itu.
Selain itu, ketiadaan perangkat pintar juga menjadi kendala bagi mereka tidak bisa belajar daring.
Ditemui saat belajar kelompok di rumah warga, Velisia Efrsia Nuna, salah satu siswi kelas 6, mengaku selama aturan belajar di rumah, ia dan kawan-kawannya hampir tidak mendapat ilmu pengetahuan.
Di rumahnya sangat sedikit sumber bacaan sehingga ia terkadang bingung mau belajar apa.
"Kami dengar orang ngomong di kota anak sekolah belajar di televisi dan internet. Itu kami dengar saja. Kami di sini mau seperti itu, tetapi listrik dan jaringan internet tidak ada. Sinyal telepon saja susah," ungkap Velisia kepada Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).
Saat malam tiba, penerangan hanya dibantu lampu pelita. Kondisi itu pun sudah dianggap biasa.
Siswa-siswi SDI Taga Laga Buru sangat merindukan listrik dan jaringan internet masuk ke Desa Golo Nderu.