Akhir Persembunyian Terduga Mata-mata China di Amerika Serikat

Keempat orang yang dituduh melakukan penipuan visa adalah Wang Xin, Song Chen, Zhao Kaikai dan Juan Tang.

Editor: taryono
(defensnews/AFP)
ilustrasi - Akhir Persembunyian Terduga Mata-mata China di Amerika Serikat 

Ini adalah tanggapan mereka atas penutupan konsulat China di Houston, AS.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan perintah penutupan konsulat di Houston itu berkaitan dengan tuduhan pencurian kekayaan intelektual oleh mata-mata China.

Sebaliknya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan langkah AS didasarkan pada 'kebohongan anti-China'.

Terdapat sejumlah faktor yang memanaskan hubungan kedua negara ini. AS menuduh China menyebarkan Covid-19. Tanpa menjabarkan bukti, Presiden AS Donald Trump menyebut virus corona berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan.

Sementara itu, dalam pernyataan tidak berdasar, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Maret lalu, berkata bahwa militer AS membawa virus ke Wuhan.

Konsulat AS di Chengdu yang akan ditutup China
Konsulat AS di Chengdu yang akan ditutup China (chengdu expat)

Hubungan AS dan China tak kunjung membaik dalam perang tarif sejak tahun 2018.

Trump sejak lama menuduh China melakukan perdagangan yang tidak fair serta melakukan pencurian kekayaan intelektual.

Namun di China muncul persepsi bahwa AS berusaha menjegal China yang melesat sebagai kekuatan ekonomi global.

AS menjatuhkan sanksi kepada politikus China yang mereka tuduh bertanggung jawab atas pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.

Selama ini China dituduh melakukan penahanan massal, penganiayaan berbasis agama dan sterilisasi paksa terhadap warga Uighur.

China selalu membantah tuduhan itu dan balik menuduh AS mencampuri secara kotor urusan domestik mereka.

Bagaimana terkait Hong Kong?
Penerapan Undang-Undang Keamanan di Hong Kong juga menjadi sumber ketegangan mereka dengan AS dan Inggris.

AS pekan lalu mencabut status perdagangan khusus Hong Kong. Ini memungkinkan China menghindari tarif yang dikenakan kepada barang-barang mereka oleh AS.

AS dan Inggris menganggap undang-undang itu sebagai ancaman terhadap kebebasan yang telah dinikmati Hong Kong berdasarkan perjanjian tahun 1984 antara Cina dan Inggris.

Perjanjian itu diteken sebelum kedaulatan Hong Kong dikembalikan ke China.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved