Kunjungan 3 Menteri ke Lampung Selatan
Seusai dari Menara Siger, 3 Menteri Lakukan Pertemuan Tertutup di Bandara Radin Inten II
Seusai mengunjungi Menara Siger, Lampung Selatan, 3 menteri Presiden Jokowi bertolak ke Bandara Radin Inten II Lamsel, Sabtu (25/7/2020).
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
Upaya promosi untuk menarik masuknya investasi pada pengembangan pariwisata di Lampung, menurut Wishnutama, perlu dilakukan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pengembangan sektor parawisata juga perlu adanya dukungan konektivitas.
Selain itu, lanjut Budi Karya, kemudahan bagi pihak swasta untuk berinvestasi juga diperlukan untuk pengembangan parawisata.
“Pengalaman saya mengelola rekreasi di Ancol selama 10 tahun, pengembangan tempat wisata itu jadi bola salju,” ujar Budi Karya.
Perlu Dukungan Swasta
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pengembangan potensi wisata yang ada di Lampung perlu untuk menggandeng pihak swasta.
Dirinya menyambut baik gagasan Gubernur Lampung Arinal Junaidi yang ingin mengembangkan parawisata yang terintegrasi.
“Tidak hanya BUMN dan BUMD, tetapi juga keterlibatan swasta dalam pengembangannya juga diperlukan,” kata dia saat mengunjungi kawasan Menara Siger Bakauheni bersama dengan Menteri Parawisata, Wishnutama dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Sabtu (25/7/2020).
Target realisasi pada Tahun 2024 yang sampaikan oleh Arinal Junaidi, menurut Erick Thohir, terlalu lama.
Realisasi rencana pengembangan parawisata terintegrasi tersebut bisa lebih cepat.
“Kita tidak perlu menyelesaikan secara komplit, poin-poin penting yang diutamakan,” ujarnya.
Erick Thohir melihat, potensi wisata lokal perlu untuk dimaksimalkan.
Erick Thohir mengatakan, pada saat Covid-19, kunjungan wisata mancanegara mengalami penurunan.
Namun, untuk potensi wisata lokal tetap terbuka.
Ini terlihat dari data hunian (booking) hotel dan juga perjalanan menggunakan pesawat yang didominasi lokal.
Untuk di Provinsi Lampung, cukup banyak potensi yang dapat dikembangkan.
“Lampung dikenal dengan gajah, seperti di Thailand."