Kabar Artis
Puteri Indonesia Qory Sandioriva Berat Badannya Melonjak Jadi 110 Kg, Ternyata Sakit
Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva rupanya pernah memiliki berat badan mencapai 110 kg.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva rupanya pernah memiliki berat badan mencapai 110 kg.
Hal tersebut lantaran dirinya menderita autoimun.
Peristiwa tersebut terjadi 6 tahun silam pada tahun 2014.
"This is me on 2014.. 6 years ago..Dengan berat badan 110 kg.
Setelah melahirkan dan komplikasi dengan penyakit autoimun sehingga berat badan ku naik hingga lebih dari 50 kg
Tonton video beritanya di bawah ini.
Hehehe 6 tahun perjuangan ku untuk bisa mengembalikan kesehatan, kebugaran, tubuh yang langsing dan kulit yang sehat," tulis Qory Sandioriva di laman Instagramnya, Jumat (24/7/2020).
Qory membeberkan, auto imun yang ia derita adalah SLE Lupus dan Sjogren Syndrome.
• VIDEO Jessica Iskandar Curhat ke Maia Estianty Soal Richard Kyle
• VIDEO Potret Nicholas Saputra di Masjid Banjir Pujian
• Cerita Lefni Indria Rintis Karir hingga Jabat Regional Manager PT Galeri 24 Sumbagsel
• Mengenal Gangguan Kepribadian Histrionik yang Bisa Sebabkan Seseorang Jadi Drama Queen
Ia pun menceritakan ciri-ciri awal penyakitnya.
"sakit kepala, badan kulit perih, tiba2 suka pingsan, tulang dan saraf ngilu jika di pegang," lanjut Qory Sandioriva.
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.
Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing.
Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Penyebab Penyakit Autoimun
Dilansir dari alodokter.com, belum diketahui apa penyebab penyakit autoimun, namun beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini:
Etnis. Beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.
Gender. Wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit ini dimulai pada masa kehamilan.
Lingkungan. Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit autoimun dan memperparah keadaannya.
Riwayat keluarga. Umumnya penyakit autoimun juga menyerang anggota keluarga yang lain. Meski tidak selalu terserang penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terkena penyakit autoimun yang lain.
Gejala Penyakit Autoimun
Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa di antaranya memiliki gejala yang sama. Pada umumnya, gejala-gejala awal penyakit autoimun adalah:
Kelelahan.
Pegal otot.
Ruam kulit.
Demam ringan.
Rambut rontok.
Sulit berkonsentrasi.
Kesemutan di tangan dan kaki.
Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.Com
Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/qory-sandioriva-autoimun.jpg)