Video Berita

VIDEO Selain Takikardia, Jedar Juga Idap Hipertiroid dan beberkan Kemungkinan Terbaik dan Terburuk

presenter Jessica Iskandar baru saja divonis menderita Grave's Disease Autoimun Hipertiroid. Ibunda El Barack menceritakan kemungkinan terbaik dan ter

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Romi Rinando
Instgaram @inijedar
Selain Takikardia, Jedar Juga Idap Hipertiroid dan beberkan Kemungkinan Terbaik dan Terburuk 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - presenter Jessica Iskandar baru saja divonis menderita Grave's Disease Autoimun Hipertiroid. Ibunda El Barack menceritakan kemungkinan terbaik dan terburuk dari kondisinya.

Nama Jessica Iskandar memang tengah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.

Selain terkait hubungannya dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar juga menjadi perhatian soal kondisi kesehatannya.

Beberapa waktu lalu Jedar, sapaan akrab Jessica Iskandar memang mengumumkan dirinya mengalami kondisi takikardia atau gangguan irama jantung.

Ibunda El Barack itu pun akhirnya melakukan serangkaian tes ke rumah sakit.

Tonton video beritanya di bawah ini.

Pada Sabtu (25/7/2020), Jessica akhirnya membeberkan hasil tes yang telah ia lakukan.

"Kemarin dibacain sama dokternya, hasilnya gimana setelah USG dan tes darah.

VIDEO Artis Stefan William Beri Kode Ingin Tambah Anak Lagi

VIDEO HS Tewas Gantung Diri Sepekan Sebelum Pernikahan Putrinya

Tukang Sate dan Tukang Parkir Kaget Sepasang Muda Mudi Mesum Terlihat dari Jendela Kamar Hotel 

Mpok Atiek Sepi Job, Raffi Ahmad Langsung Turun Tangan

Dikasih tahu sama dokter bahwa udah dipastikan sakit yang aku alami saat ini itu namanya Grave's Disease Autoimun Hipertiroid," ungkap Jedar.

Jessica mengakui hal kenyataan tersebut memang tak sesuai dengan harapannya.

Meski begitu ia tetap berusaha untuk bisa sembuh, salah satunya dengan meminum obat.

"Hasilnya sakit ya, emang tidak seperti yang aku harapkan.

Tapi ya dokter bilang bahwa ini bisa disembuhkan 20%, harus jaga-jaga hati, pikiran, makanan.

Jadi hipertiroid ini kan kebanyakan hormon, obatnya ini yang dikasih sama dokter adalah untuk membuat hormonnya gak sebanyak itu.

Sama obat jantung, kemarin kan jantung aku berdebar namanya takikardia, jadi supaya jantung aku santuy (santai).

Kemarin kan udah dikasih obat 3 pagi 3 malam kalau sekarang 5 pagi 2 malam," jelas Jedar.

Untuk saat ini Jessica mengaku akan menjalani proses penyembuhan dengan mengonsumsi obat.

Setelah 6 bulan, dokter akan memberi keputusan apakah Jessica tetap mengonsumsi obat saja atau harus dioperasi.

Jedar juga sempat menyinggung soal kemungkinan terbaik dan terburuk dari kondisinya.

"Kemungkinan terbaiknya ya aku bisa sembuh dengan jaga supaya hipertiroidnya gak kambuh lagi.

Kemungkinan terburuknya amit-amit ya harus dioperasi sih.

Mudah-mudahan dengan obat aja aku udah bisa sehat lagi," papar Jedar.

Wanita berusia 32 tahun itu menjelaskan tindakan operasi untuk hipertiroid ada 2 macam.

Ada yang dihancurkan menggunakan radioaktif dan ada yang diangkat.

Kalau pun tiroid harus diangkat, maka ia harus mengonsumsi obat seumur hidup.

"Kalau nanti jalan keluarnya dengan obat gak bisa, ya antara diangkat atau dihancurin dengan radioaktif.

Terus kalau udah dihancurin sama diangkat itu, habis operasi kan tiroidnya udah gak ada, dengan gak ada tiroid itu aku harus minum obat seumur hidup.

Karena manusia kan butuh tiroid, tiroid itu hormon yang membuat saluran pencernaan itu lancar.

Kalau gak nanti aku gak bisa mencerna makanan, emang seumur hidup kalau gak ada tiroid harus minum obat," tandasnya.

(TribunStyle.com/Febriana)

Artikel ini telah tayang di tribunstyle.com

Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia

Sumber: TribunStyle.com
Tags
YouTube
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved