Video Berita
VIDEO Viral Camat Samarinda Kota yang Naik Pitam saat Disuruh Warga Menyapu Teras Kantornya
Beredar di media sosial hingga viral, video Camat Samarinda Kota Anis Siswantini terlihat berbicara dengan nada tinggi, di sebuah kantor di Samarinda.
Penulis: tri prayugo | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beredar di media sosial hingga viral, video Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini terlihat berbicara dengan nada tinggi, di sebuah kantor di Samarinda.
Ternyata, insiden itu bermula ketika ia dipinta oleh satu di antara pimpinan kantor tersebut, untuk membersihkan teras kantornya.
Lantaran Anis disangka sebagai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), karena memakai masker dan membawa sapu lidi.
"Gara-gara pakai masker dan bawa sapu lidi Ibu Anis Siswantini Camat Samarinda Kota dikira petugas DLH disuruh warganya menyapu teras tokonya," bunyi tulisan di postingan pada Sabtu (25/7/2020).
Dilansir oleh TribunKaltim, saat dikonfirmasi, Anis Siswantini menyebut bahwa insiden itu terjadi pada Jumat (24/7/2020).
Tonton video beritanya dibawah ini.
Saat itu, dirinya bersama pihak kelurahan tengah melakukan kerja bakti, di sekitaran SMP 2 Samarinda.
Kerja bakti dilakukan karena sekolahan tersebut mewakili kecamatan Samarinda Kota, untuk mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Kota Samarinda.
Lantaran lokasi sekolahan yang tak jauh dari kantor kecamatan, ia bersama staffnya memutuskan untuk berjalan kaki
• VIDEO HS Tewas Gantung Diri Sepekan Sebelum Pernikahan Putrinya
• VIDEO Postingan Wulan Guritno dengan Seorang Pria Jadi Sorotan
• BREAKING NEWS Mayat Pria Berkaus BWM Ditemukan Membusuk di Pantai Pematang Sawa
• Bahagiakan Keluarganya Saat Pandemi, Dokter Cantik Stella Gelar Pesta Mewah di Ball Room Hotel Mewah
"Di belakang saya itu ada staff sekitar 10 orang dan bejalan kali, jadi saya bawa sapu, staff saya juga bawa sapu bawa parang, ada yang bawa skop, cangkul karena mau kerja bakti di situ," ujarnya.
Ketika Anis jalan lebih awal, tiba-tiba ada warga yang memanggilnya sebanyak 3 kali.
Warga tersebut menyuruh Anis untuk membersihkan teras kantornya, yang kotor.
Seketika Anis mendekat kepada warga tersebut, dan menyampaikan bahwa dirinya bukanlah penyapu jalanan.
Namun saat itu ia belum mengaku sebagai camat.
Ia mengaku sebagai pihak pemerintah, yang tengah melakukan kerja bakti.
"Sampean kok nyuruh-nyuruh saya? Saya bilang gitu (saya bukan penyapu jalanan, saya ini dari pihak pemerintah hendak menghimbau bagaimana kita bisa kerja bakti sama-sama bareng)" ujarnya menyampaikan pada waktu itu.
"Tapi tentu saya tidak menunjukkan saya ini siapa kan, dia juga ga kenal saya, saya juga ga kenal dia. Akhirnya, begitu aja saya langsung menuju ke kerja bakti, staff saya langsung melongo di belakang saya mereka bilang - bilang gitu tuh, karena staff saya kan tau juga saya ini pimpinannya gitukan," sambungnya.
Seusai menyampaikan itu, dirinya pun langsung melanjutkan ke sekolahan, tempat dirinya dan yang lain melakukan kerja bakti.
Setelah dua jam berlalu, barulah Anis bercerita kepada Sekcam dan Babinsa, tentang apa yang ia alami.
Sontak mereka lantas menemui kembali, warga yang belakangan diketahui sebagai seorang pimpinan di kantor tersebut.
"Saya sudah di situ mungkin sekitar dua jam, saya cerita sama pak Sekcam saya sama pak Babinsa (Pak tadi saya begini - begini loh), lalu disahutnya (nanti antarkan saya temuin warga itu ya),"
"Jadi pak Sekcam saya ternyata sudah ga sabar, dia bilang (Ayo bu sekarang aja kita datangin) akhirnya kita datangin ke sana," ujarnya.
Saat ditemui, yang bersangkutan mengaku, bahwa ia tidak mengetahui bahwa yang dipintanya itu adalah Camat.
Lalu Anis menyebut bahwa dirinya tidak minta dihargai karena jabatan.
Melainkan ia hanya tidak suka, dengan sikap semena-mena dari pimpinan kantor tersebut.
"Saya bilang kayak gini, saya gasuka dihargai karena jabatan, saya bilang gitu, saya juga gamau ngomong kalau saya ini camat tapi bagaimanapun juga saya di sini mantau untuk bersih lingkungan dalam rangka sekolah sehat, jadi lingkungan ini harus mendukung," ujarnya.
"Terus dia (warga) bilang kayak gini iya tadi saya bersumpah-sumpah di depan pak sekcam, tadi saya cuman nyuruh aja, nyuruh kerja bakti di sini.
Ga usah meleset lah, sahut saya. Sampean tiga kali manggil aku saksinya, semua staff juga ada, sampean ga usah ngetes, sampean ga usah ngeles, karena tiga kali sampean menyuruh saya kesini." ujarnya.
Pimpinan kantor itu pun sudah meminta maaf kepada Anis, namun Anis masih merasa kesal karena kelakuannya.
Anis kemudian mengaku akan memberi teguran tertulis, agar pihak kantor tersebut tidak melakukan hal serupa lagi.
"Intinya sih paling dikasih teguran biar tidak mengulang lagi, artinya jangan semena -mena mentang - mentan itu orang penyapu jalan dari DLH, ga boleh nyuruh sembarangan, kepada orang seperti itu," pesannya. (*)
(Tribun-Video.com/Inung Pratama)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co
Videografer Tribunlampung.co.id/Tri Prayugo