Operasi Pasar di Lampung Tengah
Pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Lampung Tengah Keluhkan Stok yang Terbatas Jelang Idul Adha 2020
Pengecer tabung gas di Kampung Bandar Agung, Terusan Nunyai, membenarkan, dalam beberapa hari terakhir ketersediaan tabung gas elpiji 3 kg terbatas.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
"Untuk itu, kami akan terus memantau situasi di lapangan apakah perlu kembali dilakukan operasi pasar," imbuhnya.
Sidak
Dalam rangka antisipasi kelangkaan gas menjelang hari raya Idul Adha 2020 dan rencana tatanan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19, Dinas Perdagangan Lampung Utara melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji.
Berdasarkan informasi, terjadi kelangkaan gas elpiji, terutama gas elpiji 3 kg di Lampung Utara.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara Hendri mengatakan, sidak tersebut dilakukan guna untuk mencari informasi terkait kelangkaan tersebut.
Dari hasil pengecekan, Hendri mengakui, terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah titik di Lampung Utara.
"Kami sudah cek kebenarannya dan ternyata benar, pasokan gas elpiji 3 kg datang ke pangkalan, kurang lebih setengah jam, gas di pangkalan langsung habis beli masyarakat,” kata Hendri, Minggu, 26 Juli 2020.
Hendri menjelaskan, pengecekan dilakukan di sejumlah tempat di Lampura.
Di antaranya, di kecamatan Kotabumi, yakni Kelurahan Kelapa Tujuh, Kelurahan Tanjung Senang, Kelurahan Rejosari dan sejumlah wilayah lainnya.
“Pengecekan dilakukan di pangkalan penjualan gas elpiji,” kata Hendri.
Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut, Hendri menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina serta beberapa agen, dan dicapai kesepakatan mulai Senin 28 Juli 2020, pasokan gas elpiji 3 kg dilakukan penambahan di daerah masing-masing yang mengalami kekurangan.
Sejauh ini, jelas Hendri, untuk daerah yang sering mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg, masing-masing korwil sudah mengajukan untuk penambahan pasokan.
"Mereka sudah ajukan untuk penambahan gas elpiji 3 kg, namun memang hingga kini belum ada penambahan,” ujarnya.
Hendri juga berharap kepada masyarakat khususnya Lampung Utara, agar gas elpiji 3 kg digunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk masyarakat yang memang kurang mampu atau golongan menengah ke bawah.
Hendri juga berpesan kepada seluruh agen, baik pangkalan atau pengecer, untuk tidak bermain-main.
"Apalagi ada yang sampai melakukan penimbunan gas untuk meraup keuntungan dan menyebabkan kelangkaan, karena setiap pasokan gas datang tidak lebih setengah jam gas habis dibeli oleh masyarakat," tegas Hendri.
Jika nantinya ada yang ketahuan yang bermain-main dalam kelangkaan gas elpiji 3 kg, Hendri memastikan, akan meneruskan laporan ke pihak berwajib.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pengecer-gas-elpiji-3-kg-di-lampung-tengah-keluhkan-stok-yang-terbatas-jelang-idul-adha-2020.jpg)