Berita Nasional
Sapi Kurban Mengamuk Tak Bisa Ditangkap, Akhirnya Tewas Ditembak Polisi
Sapi tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas yang melesat dari senjata petugas polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KEDIRI - Sapi kurban mengamuk hingga akhirnya tewas usai ditembak polisi di Blitar, Jawa Timur.
Video kejadian tersebut menjadi viral, ramai menjadi perbincangan warganet, Kamis (30/7/2020).
Ada beberapa versi video yang beredar di jejaring sosial Facebook itu.
Kebanyakan berisi visual bagaimana keberingasan dan keriuhan upaya penangkapan sapi putih berbadan besar itu.
Nampak pula bagaimana warga masyarakat mencoba menagkapnya dengan tali lasso hingga penghadangan dengan beberapa kendaraan polisi yang dilakukan petugas.
Namun, upaya itu gagal dan bahkan sapi sempat masuk ke dalam kamar sebuah warung.
Sapi tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas yang melesat dari senjata petugas polisi.
TONTON JUGA:
• Rayakan Kemenangan Juventus, Ronaldo Beli Kapal Pesiar Seharga Rp 105 Miliar
• Ayu Dewi Curiga Suami Diam-diam Berhubungan dengan Mantan Pacar yang Baru Pisah
• Menjanda 18 Tahun, Penyanyi Betharia Sonata Ungap Alasan Tak Ingin Menikah Lagi
• Berawal Berantem dengan Anaknya Lalu Dirayu Disebut Cantik, Seorang Sintua Tiduri Seorang Wanita
Kepala Sub Bagian Humas Iptu Achmad Rochan mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan S Supriyadi di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Kamis (30/7/2020), sekitar pukul 14.00 WIB.
Kejadian bermula saat Gunawan (52), selaku pemilik sapi membawa sapi tersebut dari Garum Kabupaten Blitar ke Masjid An-Nur di Jalan Borobudur, Kota Blitar, untuk diantarkan ke pembelinya.

"Untuk keperluan kurban Idul Adha," ujar Iptu Rochan, dalam keterangannya, Kamis.
Sesampainya di kawasan masjid, sapi tersebut diturunkan dari kendaraan namun terlepas karena berontak dan mengamuk.
Sapi tersebut lalu berlari liar ke arah selatan di Jalan S Supriyadi dan kembali ke utara di Jalan Borobudur hingga membuat macet lalu lintas.
Sapi tersebut terus mengamuk bahkan sampai memasuki warung yang ada di kawasan jalan WR Supratman.
Rochan menuturkan, karena dianggap cukup membahayakan masyarakat dan pengguna jalan, pemilik kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi untuk penanganan lebih lanjut.