Kasus Corona di Indonesia

2 Penumpang Pesawat Surabaya-Pontianak Positif Covid-19, Gubernur Kalbar Bereaksi

Sebanyak 2 penumpang pesawat rute Surabaya-Pontianak positif Covid-19 membuat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji bereaksi.

TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Ilustrasi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIMANTAN BARAT - Temuan sejumlah penumpang pesawat rute Surabaya-Pontianak positif Covid-19 membuat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji bereaksi.

Sutarmidji menyesalkan lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak bandara.

Termasuk, pengawasan sejumlah maskapai penerbangan.

Pasalnya, beberapa penumpang dari Surabaya yang tiba di Bandara Supadio Pontianak, ada yang dinyatakan reaktif, saat dilakukan uji rapid test massal secara acak oleh diskes setempat.

"Saya tegaskan ke maskapai, kalau kita tidak boleh lengah, demi masyarakat Kalbar."

"Ini juga menunjukkan jeleknya pengawasan di bandara," ujar Sutarmidji, Senin (3/8/2020).

Shaloom Razade Geram dengan Teman-temannya yang Dugem di Tengah Pandemi Covid-19

Nenek Berkurban Sapi dan Kambing Setelah 15 Tahun Menabung, Bupati Kukar Hadiahkan Umrah

Dikira Bungkusan Daging Kurban, Ternyata Potongan Tangan Bayi

YouTuber Prank Daging Sampah Ungkap Penghasilannya

Terkait dengan adanya temuan itu, pihaknya juga memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang tersebut.

TONTON JUGA:

Hal itu diharapkan, kasus serupa tidak tidak kembali ditemukan.

Adapun, sanksi yang diberikan, yaitu mereka dilarang mengangkut penumpang dari Surabaya ke Pontianak.

Pelarangan tersebut berlaku selama periode satu pekan.

"Jadi ada dua maskapai yang dilarang (terbang ke Pontianak dari Surabaya) selama 1 pekan."

"Jika kedapatan lagi, maka kita akan larang 3 bulan," ucap Sutarmidji.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson mengatakan, dari hasil uji rapid test yang dilakukan secara acak di Bandara Supadio Pontianak beberapa waktu lalu, ada tiga penumpang dari Surabaya yang dinyatakan reaktif.

Mereka yang dinyatakan reaktif langsung ditindaklanjuti dengan swab tes untuk memastikan terjangkit Covid-19 atau tidak.

“Dinas Kesehatan Kalimantan Barat melakukan uji rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dan Lion Air dari Surabaya, Jawa Timur."

"Sebanyak 2 penumpang Citilink dan 1 penumpang Lion Air reaktif,” katanya.

Belakangan setelah hasil swab tes keluar, diketahui dari tiga penumpang itu dua di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Satu orang yang positif itu merupakan warga Kabupaten Kubu Raya.

Sementara, satu orang lainnya adalah warga asal Jombang, Jawa Timur.

Ia akan mencari pekerjaan di Pontianak.

Dengan adanya temuan itu, menurutnya, memang harus ada evaluasi secara menyeluruh.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona dari daerah asal.

"Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu."

"Kalau hasilnya non-reaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

2 maskapai

Maskapai penerbangan Citilink dan Lion Air dilarang membawa penumpang dari Surabaya, Jawa Timur, ke Pontianak, Kalimantan Barat, selama satu pekan.

Kebijakan tersebut dikeluarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) karena sejumlah penumpang dua maskapai tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan hasil uji rapid test.

“Dinas Kesehatan Kalimantan Barat melalukan uji rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dan Lion Air dari Surabaya, Jawa Timur."

"Sebanyak 2 penumpang Citilink dan 1 penumpang Lion Air reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson, Senin (3/8/2020).

Menurut dia, saat ini ketiga orang yang reaktif itu, sudah langsung dilakukan tes swab untuk dipastikan positif Covid-19 atau tidak.

"Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu."

"Kalau hasilnya non-reaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

Namun, untuk memastikan setiap orang yang datang ke Kalbar harus betul-betul telah uji rapid test dengan hasil reaktif, maka dilakukan tes ulang saat mereka tiba.

"Tapi tesnya acak. Sekalian membuktikan apakah pelaku perjalanan ini benar-benar melakukan rapid test di daerah asalnya," tegas Harisson.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menegaskan, pelarangan terbang ini karena ada penumpang yang reaktif saat dilakukan uji rapid test secara acak saat tiba di Bandara Supadio Pontianak.

"Jadi ada dua maskapai yang dilarang (terbang ke Pontianak dari Surabaya) selama 1 pekan. Jika kedapatan lagi, maka kita akan larang 3 bulan," ucap Sutarmidji.

Sutarmidji melanjutkan, sementara ini, masyarakat dari Surabaya yang akan ke Pontianak diharap harus melalui Jakarta.

"Saya tegaskan ke maskapai, kalau kita tidak boleh lengah, demi masyarakat Kalbar. Ini juga menunjukkan jeleknya pengawasan di bandara," ujar Sutarmidji.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Citilink dan Lion Air Dilarang Bawa Penumpang dari Surabaya ke Pontianak, Ini Alasannya dan Penumpang Pesawat Positif Corona Saat Tiba di Pontianak, Gubernur Kalbar: Ini Menunjukkan Jeleknya Pengawasan di Bandara.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved