Banjir di Jalinbar Tanggamus

VIDEO Jalinbar Ruas Semaka Tanggamus Lumpuh Total Tertutup Banjir dan Lumpur

Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, tidak bisa dilewati karena tertutup banjir dan lumpur material banjir

Penulis: Bambang Irawan | Editor: Noval Andriansyah
Kolase Tribunlampung.co.id
Jalinbar Ruas Semaka Tanggamus Lumpuh Total Tertutup Banjir dan Lumpur. 

Sehingga, dikhawatirkan air sungai kembali meluap dan Banjir muncul lagi atau makin tinggi.

"Untuk dampak Banjir, seperti korban jiwa atau kerusakan di rumah penduduk tidak ada."

"Kami minta masyarakat tetap waspada," kata Mansyur.

Sebab lokasi ini merupakan titik akhir dari sungai Way Semaka yang menampung air dari sebagian sungai di Kec. Semaka, Wonosobo dan Bandar Negeri Semong.

Menurut Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, pihaknya juga terus memantau kondisi Banjir.

Pemantauan dipusatkan di aliran sungai dan tanggul-tanggul.

"Dari hasil pemantauan yg dilakukan pada aliran-aliran sungai, tanggul dan resapan air, ada peningkatan volume air, dan sampai menggenani pemukiman," kata Heri.

Ia mengaku lokasi yang tergenang di pemukiman warga antara lain Pekon Sri Purnomo, Pekon Sudimoro, Pekon Kanoman.

"Untuk kondisinya masih aman dan kondusif," katanya.

Longsor di Ulu Belu

Sementara itu di Kec. Ulu Belu, tepatnya di Pekon Sirna Galih, terjadi tanah longsor pada tebing di sisi-sisi jalan lintas kecamatan dan lintas kabupaten.

Menurut Juni, warga setempat, tanah longsor mengakibatkan semua jenis kendaraan tidak bisa melintas, baik sepeda motor bahkan mobil.

"Kalau korban, atau kerusakan tidak ada hanya jalan saja tertimbun longsoran, jadi tidak ada yang bisa lewat. Longsor karena sebelumnya hujan sehari semalam," kata Juni.

Menurut Mansyur, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, longsor menutup jalan lintas sepanjang 50 meter dan tinggi antara satu sampai empat meter.

"Longsor karena hujan teras dan lokasinya juga bertebing, serta kondisi tanahnya yang labil. Maka saat hujan lama tebing longsor," ujar Mansyur.

BPBD Tanggamus sudah mengirimkan alat berat eksavator untuk penyingkiran material longsor.

Harapannya, Senin (4/5/2020) alat berat sudah bisa bekerja agar jalan bisa terbuka.

"Kami imbau masyarakat waspada dengan curah hujan yang meningkat beberapa hari ini, untuk daerah sekitar sungai waspada Banjir dan daerah dataran tinggi siaga jika terjadi longsor," ujar Mansyur.

Tak Ada Korban Gempa

BPBD Tanggamus menyatakan tidak ada laporan dampak gempa bumi yang terjadi pada Minggu siang.

"Kalau dampak hanya getaran saja, sedangkan kalau kerusakan sampai sekarang kami tidak menerima laporan," kata Mansyur.

TONTON JUGA:

Sebelumnya di Tanggamus terjadi gempa bumi dengan magnitute 5.3 skala richter.

Pusat gempa di titik 6.36 LS, 104.67 BT atau 97 kilometer barat daya Tanggamus dengan kedalaman 10 kilometer atau tepatnya di tengah laut Samudera Hindia.

Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, tidak bisa dilewati karena tertutup banjir dan lumpur material banjir, Selasa (4/8/2020) malam.(tribunlampung.co.id/tri yulianto)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id

Penulis: Tri Yulianto
Editor: Noval Andriansyah

Videografer Tribunlampung.co.id/Bambang Irawan

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved