Kabar Artis
KPI Tegur Program Silet yang Pamerkan Kekayaan Sosialita Helena Lim
KPI memutuskan menjatuhkan sanksi teguran tertulis kedua untuk program siaran “Silet” di iNews TV.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan teguran tertulis untuk acara SILET yang ditayangkan di iNews.
Dilihat dari website resminya, KPI memberikan teguran karena SILET menayangkan barang-barang mewah miliki sosialita asal Jakarta, Helena Lim.
Helena Lim diketahui merupakan penyanyi, pengusaha hingga sosialita papan atas yang memiliki hunian mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Dalam tayangannya 8 Juli 2020, SILET juga menayangkan ulasan tentang harga dari barang mewah yang dimiliki Helena.
Berikut isi teguran lengkap yang dirilis oleh KPI di lamaan resminya kpi.go.id :
"Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memutuskan menjatuhkan sanksi teguran tertulis kedua untuk program siaran “Silet” di iNews TV.
Program infotainmen ini dinilai telah melanggar aturan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012 dengan menampilkan koleksi barang mewah milik an.
Helena Lim seperti jam tangan, kalung, tas, baju, sepatu dan mobil dilengkapi dengan menyebutkan harganya.
• KPI Tegur Sinetron Pesantren Rock N Dut dan FTV Buanglah Cinta di Hatiku
• Putus dengan Jessica Iskandar, Richard Kyle Akhirnya Ungkap Perasaannya
• Tak Lagi Main di Tukang Ojek Pengkolan, Tisna Unggah Foto Tapil di Sinetron Lain
• Hubungan dengan Jessica Iskandar Kandas, Richard Kyle Blak-blakan Jawab Rumor Pacar Baru
Menurut Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, adegan memamerkan koleksi barang mewah
dengan menyebutkan harganya sangat bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan dalam hidup bermasyarakat.
Selain itu, tayangan memamerkan kekayaan tidak memiliki value dan juga pembelajaran yang baik terutama bagi anak dan remaja.
Seolah mengajarkan ukuran nilai diri dari materi.
“Program berklasifikasi R dilarang menampilkan materi yang mengganggu perkembangan kesehatan fisik dan psikis remaja seperti gaya hidup konsumtif, hedonistis,"
"Kami sangat menyesalkan munculnya konten yang mengajarkan pola hidup demikian dalam program siaran,"
"Ini tidak memberi contoh yang baik terlebih dalam kondisi seperti sekarang di saat banyak orang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pademi,” jelas Mulyo, Senin (3/8/2020).