Pembagian Klub Lanjutan Liga 2 Akan Diundi, Begini Kata Manager Badak Lampung FC

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma

TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Pembagian klub untuk keberlanjutan Liga 2 Indonesia akan dilakukan dengan cara diundi.

Hal ini berdasarkan informasi yang Tribunlampung.co.id himpun melalui akun Instagram @infoliga2_indonesia.

Dalam postingan tersebut dituliskan jika PT LIB memastikan terkait pembagian grup pada lanjutan Liga 2 2020 akan diundi.

Hal tersebut sebagai upaya menjunjung fair play di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia tersebut.

"Nanti akan kami undi siapa saja yang menempati grup dan venuenya. Jadi sebuah tim belum tentu bisa main di rumahnya sendiri, biar fair. Kalau memang rejekinya ya akan main di kandangnya," ujar direktur operasional PT LIB Sudjarno pada postingan tersebut.

TONTON JUGA:

Menanggapi hal ini Manager Badak Lampung FC Dani Aulia mengatakan memang dari awal hal tersebut banyak yang mengusulkan.

Agar pembagiannya jangan per wilayah, lebih baik dengan cara pengundian. 

• Pengamat Sepak Bola Lampung Tanggapi Positif Badak Lampung Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Liga 2

• Badak Lampung Usul Jadi Tuan Rumah, Liga 2 Indonesia Diprediksi Digelar Oktober 2020

• Badak Lampung Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Lanjutan Liga 2 2020, 7 Klub Mengajukan

• Kiper Badak Lampung FC Wahyudi Olahraga Mandiri untuk Jaga Kondisi Fisik

"Tapi nanti itu dikembalikan lagi nanti dan salah satu yang ngotot pengen diundi itu hanya PSMS Medan, yang lain sebenarnya ngikut-ngikut aja. Hanya memang PSMS minta diundi mungkin dia merasa di grup Sumateranya dia agak berat," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (7/8/2020).

Lanjutnya jika dalam hitungan regional daerah Badak Lampung FC sendiri masuk ke dalam zoja Jawa.

Sumateranya hanya dari Badak Lampung FC sendiri dan sisa dari Pulau Jawa.

"Untuk itu PSMS minta diundi karena mungkin mereka merasa di sana ada Sriwijaya FC kemudian Semen Padang, belum lagi Sriwijaya gengsi dengan Babel dan Babel juga gengsi banget dengan Sriwijaya," ujar Dani.

Lanjut Dani sementara ini pihaknya akan mengikuti apapun itu.

"Syukur-syukur yang terbaik jangan mendengarkan salah satu pihak saja, pihak penyelenggara harus mendengar semuanya jangan sampai ada yang tidak didengar"

"Karena harus dilihat juga faktor ekonomis di daerah mana seperti itu penempatannya, karena bukan itung-itungan lagi ini kan memang kondisinya darurat semuanya harus yang efisien," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma).