Tie Dye, Corak dan Warnanya Unik
Salah satu fesyen zaman dulu itu adalah kaos tie dye yang merupakan kaos dengan ciri khas coraknya yang abstrak.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejak awal tahun 2020, satu persatu tren-tren fesyen jadul mulai bermunculan.
Salah satunya adalah tren kaos tie dye.
Dahulu kaos tie dye lebih dikenal sebagai kaos yang cocok digunakan untuk ke pantai.
Namun kini kaos tie dye banyak digunakan untuk santai dan hangout.
Kaos tie dye tampak berbeda dengan kaos yang lain, karena kaos ini memiliki ciri khas corak yang abstrak, dan modelnya yang longgar.
TONTON JUGA:
Ciri khas ini yang membuat milenial di Lampung tertarik dengan kaos tie dye. Salah satunya adalah Audy Christanti.
Muli Sosial Media Kota Bandar Lampung 2018 itu sudah tertarik dengan kaos tie dye, sejak melihat banyak milenial yang menggunakan kaos tie dye untuk bermain Tiktok.
• Demi Ikut Tren Kaus Tie Dye, Finalis Muli Bandar Lampung Ini Rela Menjahit
• 5 Jenis Foundation Agar Wajah Terlihat Cerah dan Bersinar, Simak Jenis Y.O.U Liquid Foundation
• Tips Jahit Bulu Mata untuk Tampilan Bulu Mata Terlihat Lentik
• Tips Makeup untuk Kulit Wajah Kombinasi
Lalu Audy melihat dalam keseharian pun milenial banyak yang menggunakan kaos tie dye.
Milenial itu bukan hanya cowok, tapi cewek juga banyak yang menggunakannya.
"Lalu aku coba membeli kaos tie dye dan ternyata cocok dengan aku. Akhirnya aku beli. Sampai sekarang aku sudah punya lima kaos tie dye," urai Audy
Audy sering menggunakan kaos tie dye untuk santai dan hangout.
Saat menggunakannya Audy memadupadankan dengan ripped jeans atau celana panjang warna hitam, dan sneakers.
Selain Audy, Fellicia Jannice Michelle juga tertarik dengan kaos tie dye sejak kaos ini mulai menjadi tren. Ketertarikan Michelle karena terlihat unik.
Uniknya terlihat dari campuran atau perpaduan warna dengan corak. Selain unik, kaos tie dye juga terlihat keren. Jika digunakan, penggunanya akan terlihat gaul
"Kaos tie dye paling keren dipadukan dengan ripped jeans dan sneakers. Lalu digunakan untuk hangout dengan teman-teman," kata Putri Remaja Intelegensia Indonesia 2019 itu.
Michelle sudah lama ingin memiliki kaos tie dye.
Namun setiap akan membeli kaos tie dye, Michele selalu kehabisan karena banyaknya peminat kaos tie dye.
Talitha Sebrina Amaralda juga tertarik dengan kaos tie dye sejak kaos tie dye mulai menjadi tren dikalangan milenial.
Ketertarikan gadis yang akrab disapa Alda karena coraknya yang unik.
Corak unik itu terbuat dari pola dan teknik ikat celup yang dilakukan si pembuat kaos tie dye.
"Teknik ikat celup kan beragam sebenarnya. Bagaimana teknik ikat celup dan pola yang dilakukan, akan menentukan corak yang dihasilkan, unik atau tidak," kata Alda.
Keunikan kaos tie dye, membuat kaos ini keren saat digunakan.
Apalagi kalau digunakannya untuk hangout dengan teman-teman.
Memadupadankan kaos tie dye juga tidak sulit. Cukup dengan celana jeans dan sneakers.
"Kaos tie dye lagi laris. Buat yang ingin punya kaos tie dye tapi kehabisan tinggal buat saja sendiri. Kaos tie dye menurut aku mudah dibuatnya," ujar Srikandi Indonesia Ethnik Wear 2019 itu.
Terlihat Tampil Beda
Trennya kaos tie dye, membuat kaos tie dye banyak dijual.
Salah satunya di akun instagram @belroir.
Pemilik akun instagram tersebut, Rafi Irsali Belmiro mengatakan, sudah mulai menjual kaos tie dye sejak Juli 2019.
Awal menjual kaos tie dye karena melihat kaos tie dye sedang booming di Jakarta, lalu berniat menjual kaos tie dye di Lampung.
Ketika itu Rafi yakin tie dye akan booming di Lampung, karena tie dye adalah kaos yang unik dibandingkan dengan kaos lain.
Keunikan tie dye terlihat dari coraknya yang abstrak, dan modelnya yang longgar.
Sehingga orang-orang yang bertubuh besar tidak lagi bingung cari kaos
"Tapi untuk yang tubuhnya tidak besar cocok juga menggunakan tie dye, karena saya lihat sekarang zamannya orang suka dengan kaos longgar," kata Rafi.
Selain itu kaos tie dye juga tebal dan nyaman digunakan.
Kaos tie dye cocok digunakan untuk santai atau hangout.
Keyakinan Rafi terbukti, sejak Rafi mulai menjual kaos tie dye, selalu laris terjual.
Setiap kali Rafi memproduksi 30 pcs, dalam satu minggu sudah terjual habis
"Setiap kali saya produksi, selalu beda-beda coraknya. Jadi yang saya produksi sebelumnya dan sudah habis terjual, belum tentu saya produksi lagi," urai Rafi.
Tujuan Rafi selalu memproduksi corak yang berbeda, karena Rafi melihat banyak orang terutama anak muda yang tidak ingin kaosnya sama dengan orang lain.
Mereka selalu ingin menggunakan kaos yang berbeda, namun tetap terlihat unik dan keren.
Ini sebenarnya bukan hanya mereka berlakukan untuk kaos tapi juga fesyen lain.
Mulai Tren kembali Akhir 2019
Menurut Rafi dari @belroir, kaos tie dye mulai booming di Lampung sejak akhir tahun 2019, berselang 4 bulan setelah Rafi mulai menjual kaos tie dye.
"Saya memang bisa dibilang nekat, menjual kaos yang belum booming. Tapi kenekatan saya karena saya ingin menjadi salah satu orang yang memperkenalkan tie dye di Lampung," ujar Rafi.
Setelah itu tie dye makin lama makin dikenal.
Semakin dikenal dan semakin banyak yang menjual saat pandemi corona mulai melanda Indonesia termasuk Lampung.
Itu karena saat pandemi corona, orang banyak dirumah dan melakukan hal-hal yang mengusir kebosanan. Salah satunya dengan membuat kaos tie dye dan menjualnya
"Kaos tie dye yang dijual pun laris, karena kaos tie dye ini dipakai santai dirumah pun terasa nyaman. Jadi tidak harus dipakai hangout," kata Rafi.
Menurut Rafi, pembeli kaos tie dye bukan hanya dibeli cowok.
Cewek juga banyak yang membelinya.
Kebanyakan cowok dan cewek itu adalah generasi milenial.
Namun kaos tie dye di tahun 2020 dengan kaos tie dye jaman dulu berbeda.
Pada kaos tahun 2020, corak, warna, dan modelnya lebih kekinian.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/audy-christanti-pakai-kaos-tie-dye.jpg)