5 Fakta Orang Gangguan Jiwa Masuk Pesawat Citilink di Bandara Radin Inten II
Sejumlah pihak pun buka suara atas kasus menghebohkan tersebut, mulai dari Kapolsek Natar hingga Maskapai Citilink.
Di terminal keberangkatan tampak sejumlah penumpang menunggu jadwal keberangkatan.
Yupita Larasati, pegawai bagian informasi Bandara Radin Inten II, mengaku insiden tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas penerbangan.
"Gak ada (pengaruh). Penerbangan tetap berjalan sesuai jadwal," katanya.
Sesuai dengan informasi yang tertera di layar, penerbangan terakhir maskapai Sriwijaya Air berangkat pukul 18.20 WIB.
3. Penjelasan Bandara Radin Inten II
Pihak Bandara Radin Inten II, Lampung membenarkan penangkapan orang diduga mengalami gangguan jiwa di pesawat Citilink ATR 72-600 nomor registrasi PK-GJS.
Executive General Manager Bandara Radin Inten II M Hendra Irawan mengatakan, orang tersebut ditemukan oleh personel aviation security Bandara Radin Inten II, TNI AU, dan pihak maskapai, Rabu (12/8/2020) pukul 07.20 WIB.
“Dilakukan penanganan terhadap orang yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut dan sudah diserahkan kepada pihak berwajib. Saat ini kami tengah melakukan investigasi mengenai hal ini. Yang jelas, keamanan dipantau selama 24 jam," ungkap Hendra dalam rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Rabu sore.
Hendra mengatakan, saat ini pihaknya melakukan peningkatan keamanan.
Selain itu juga dilakukan pengecekan teknis dan disinfeksi terhadap pesawat Citilink PK-GJS untuk kemudian pada pukul 08.56 WIB pesawat tersebut take off menuju Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta.
“Kami juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap prosedur keamanan guna dan memperketat aspek keamanan di bandara agar kejadian serupa tidak kembali berulang,” tutup Hendra.
4. Merasa Kecolongan
Petugas keamanan Bandara Radin Inten II kecolongan setelah seorang pria memaksakan diri masuk ke dalam kabin penumpang pesawat Citilink saat hendak boarding, Rabu (12/8/2020).
Padahal, otoritas bandara punya punya petugas keamanan khusus, yakni aviation security (avsec), guna memastikan keamanan di sekitar lokasi bandara.
Executive General Manager Bandara Radin Inten II M Hendra Irawan menyatakan, pihaknya masih melakukan investigasi atas dugaan kelalaian yang menjadi penyebab pria tersebut masuk ke dalam pesawat.