Berita Nasional
Pria Berseragam TNI Babak Belur Dihakimi Warga Gara-gara Rampas Motor Ojek Online
Awalnya dia pesan ojol di Pasar Ganepo. Waktu itu dia pakai seragam (TNI)," kata Kapolsek Cengkareng
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang pria berseragam TNI babak belur dipukuli warga Sumur Bor, Cengkareng, pada Senin (10/8/2020) malam.
Pria tersebut dihakimi massa karena kedapatan membegal sepeda motor milik seorang driver ojek online.
Setelah diusut pria tersebut bukanlah anggota TNI.
Pria berinisial MA itu ternyata pecatan tentara.
Ia berpura-pura masih menjadi tentara guna melancarkan aksinya.
"Awalnya dia pesan ojol di Pasar Ganepo. Waktu itu dia pakai seragam (TNI)," kata Kapolsek Cengkareng Kompol H Khoiri saat dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).
• Reaksi Fadli Zon akan Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi
• MAKI Ungkap Imbalan yang akan Diterima Jaksa Pinangki dari Djoko Tjandra
Saat dijemput korban yang bernama Wahyu, tiba-tiba MA malah merampas sepeda motor Wahyu.
Peristiwa itu lantas membuat Wahyu meneriaki MA dengan sebutan maling.
TONTON JUGA
Mendengar teriakan Wahyu, warga akhirnya mengadang laju MA yang berusaha melarikan diri.
Setelah itu, warga memukuli MA hingga babak belur.
Tak lama kemudian, polisi mendapat informasi terkait pengeroyokan tersebut.
"Saat tiba di lokasi kita juga kewalahan mengadang warga memukuli dia dan main hakim sendiri" ucap Khoiri.
• Layanan Telkomsel di 5 Provinsi Termasuk Lampung Sudah Kembali Normal 100 Persen
• Kasat Reskrim Selayar yang Lecehkan Polwan Diduga Terlibat Pemerasan
Untungnya, polisi berhasil menyelamatkan MA dari aksi main hakim sendiri itu.
Usai menyelamatkan MA dari keroyokan warga, polisi langsung mengirimnya ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
Polisi kemudian mengonfirmasi status keanggotaan MA ke Garnisun.
"Setelah kami cek bersama Garnisun, tersangka ternyata sudah desersi (dipecat) sejak 2012," tutur Khoiri. (kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rampas Motor Driver Ojol, Pecatan TNI Babak Belur Dikeroyok Warga"