Berita Nasional

4 Orang Satu Keluarga Meninggal dalam Kecelakaan Tragis, Mobil Terpental 27 Meter

Hasil olah TKP menyebutkan, mobil sampai terpental beberapa meter. Hampir sekira 27 meter

surabaya.tribunnews.com/m taufik
Mobil Toyota Kijang yang ditabrak kereta api di Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Empat orang meninggal dan satu orang terluka dalam insiden ini. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu keluarga meninggal dunia dalam kecelakaan mobil yang ditabrak kereta api saat melintasi rel.

Mobil Toyota Kijang yang berisi empat orang satu keluarga meninggal dunia sedangkan satu orang mengalami luka.

Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan maut di perlintasan kereta di Gilang, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (17/8/2020).

Selain melakukan olah TKP, petugas juga memintai keterangan beberapa saksi.

 

"Hasil olah TKP menyebutkan, mobil sampai terpental beberapa meter. Hampir sekira 27 meter," ujar Kasat Lantas Polresta Sidoarjo, Kompol Eko Iskandar.

Mobil kijang LGX bernopol L 1197 KA juga rusak parah.

Klasemen MotoGP 2020, Fabio Quartararo di Puncak, Rossi Naik ke Posisi 5

Nasib Sopir Kijang yang Halangi Ambulans hingga Pasien Meninggal

Diprotes Sineas Tanah Air Akibat Bagikan Film dari Link Illegal, Menteri Tjahjo Kumolo Minta Maaf

Dikabarkan Sempat Muntah Darah PM Jepang Shinzo Abe 7 Jam Diperiksa di Rumah Sakit

Paling hancur adalah bodi mobil di sebelah kiri belakang. Diduga, posisi itu yang dihantam kereta api.

Dari keterangan beberapa saksi, peristiwa itu bermula saat mobil melaju dari selatan. Kondisi palang pintu terbuka.

"Pas di atas perlintasan kereta itu, ada kereta Sritanjung dari Barat dengan kecepatan tinggi. Mobil pun tertabrak," lanjut Eko Iskandar.

Nah, kondisi palang pintu yang terbuka itu masih diselidiki.

Karena di sana ada penjaganya, dan saat kereta api hendak melintas juga sudah membunyikan klaksonnya.

Ada saksi sempat mendengar klakson kereta itu, sebelum kereta melintas.

"Apakah ada kelalaian atau bagaimana, masih kita dalami.

Tapi memang saat kejadian, palang pintu dalam keadaan terbuka," lanjut kasat lantas.

Kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB. Mobil kijang disambar kereta api bernomor KA 302 jurusan Surabaya-Yogyakarta.

Korban adalah sekeluarga asal Jojoran, Gubeng, Surabaya yang menumpang mobil Toyota Kijang LGX L1197 KA.

Tiga korban tewas di lokasi Mahendra Wicaksono (39), istrinya Nina Pramudianasari (38), dan anaknya bernama Azam yang berusia 4 tahun.

Dua korban luka, Abizal (3) dan Ardian (8) dilarikan ke RS Siti Khodijah. Senin sore, Abizal menghembuskan nafas terakhirnya dalam perawatan di rumah sakit.

Sementara Ardian, sampai sekarang masih menjalani perawatan tim medis.

TONTON JUGA:

Kecelakaan di Kediri

Tiga orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan kereta api Rapih Dhoho jurusan Surabaya-Blitar dan sebuah mobil minibus di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Baye, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (17/8/2020).

Kepala Seksi Humas Polsek Pagu Bripka Erwan Subagyo mengatakan, para korban tewas merupakan dua orang penumpang beserta seorang sopir dari mobil Isuzu Panther nomor polisi AG 1389 GN yang terlibat kecelakaan tersebut.

"Ketiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ujar Erwan Subagyo dalam keterangan tertulis, Senin.

Masing-masing korban adalah Suwito (65) dan Nurkotim (55), keduanya warga Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri serta Etik (50) warga Kelurahan Ngampel, Kota Kediri.

Kronologi peristiwa itu, Erwan menambahkan, bermula saat mobil berpenumpang 2 orang dengan sopir Suwito itu hendak bepergian ke Pare untuk keperluan pengobatan.

Sesampainya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Baye, diduga Suwito kurang berhati-hati.

Sebab, saat melintas itu, bersamaan datang KA Rapih Dhoho dari arah Surabaya.

Jarak yang cukup dekat itu menyebabkan kecelakaan tidak terhindarkan.

Benturan yang cukup keras itu menyebabkan mobil mengalami kerusakan cukup parah bahkan sempat terseret hingga 300 meter.

"Para korban dibawa ke RS Bhayangkara," lanjut Erwan.

Kepala Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, pada lokasi kecelakaan tersebut memang tidak ada palang pintu namun sudah dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas.

"Juga ada early warning system tanda kereta mau lewat," kata Ixfan dalam sambungan telepon.

Oleh sebab itu dia mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas sebagaimana diatur melalui perundangan yang ada, demi keselamatan bersama.

Sementara KA Dhoho, menurutnya, tidak sampai ada kerusakan berarti dan bisa kembali meneruskan perjalanan tanpa ada jadwal yang terganggu.(*)

 Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mobil Kijang Ditabrak KA di Sidoarjo, Saksi Sebut Pintu Perlintasan Tetap Terbuka Saat Kereta Lewat

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved