Berita Nasional
Bocoran Menteri yang Direshuffle Versi IPW, Nasib Duo Prabowo?
Indonesia Police Watch (IPW) mendapat informasi akan adanya rotasi dan pergantian menteri di kabinet Indonesia Maju.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Indonesia Police Watch (IPW) mendapat informasi akan adanya rotasi dan pergantian menteri di kabinet Indonesia Maju.
Gelagat Reshuffle kabinet ini akan terjadi setelah pergantian Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Jika merujuk saat pergantian Gatot Nurmantyo ke Hadi, umur jabatan mantan KSAU itu tak lebih dari tahun ini.
Gatot menyerahkan jabatan Panglima TNI ke Hadi saat berumur 57 tahun.
Saat ini Hadi berumur 56 tahun, 8 November nanti Hadi genap 57 tahun.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menyatakan setelah Panglima TNI berganti, ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti.
• Selama Wabah Covid -19 Jumlah Pengguna Game Meningkat Tajam, Indonesia Peringkat 3 Dunia
• Cerita Staf KPU Yahukimo Sebelum Dibunuh, Aku Takut Mah Takut
• Artis Nikita Mirzani Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Gofar Hilman
TONTON JUGA VIDEONYA
Menteri yang kena rotasi yakni Prabowo Subianto, dari Menteri Pertahanan ke menteri pertanian.
Hitung-hitungannya yakni tugas yang diberikan Prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan.
“Berkaitan dengan rencana reshuffle itu beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal Andhika Prakasa, Panglima TNI Hadi Tjahjono akan menjadi Menteri Pertahanan, meski ada pula yang menyebutkan yang bersangkutan akan menjadi Menteri Perhubungan,” ujar Neta dalam pesan tertulisnya, Kamis (20/8/2020).
Neta menambahkan dari informasi yang didapat akan ada wajah baru yang masuk di Kabinet Indonesia Maju.
Seperti Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono hingga nama mantan Cawapres Sandiaga Uno.
“Jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil reshuffle ini,” ujar Neta.
Neta menilai dalam reshuffle ini sekaligus mengevaluasi kinerja para menteri dari kalangan milenial.
Pasca Pandemi Covid-19 dan new normal, sambung Neta, akan dijadikan momentum bagi Presiden Jokowi untuk mengevaluasi semua kinerja jajaran pemerintahannya.
Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Presiden Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia.