Berita Nasional
Sempat Memaksa Turun Ranjang Minta Sholat, Plt Bupati Sidoarjo Meninggal karena Corona
Detik-detik sebelum Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia diungkap direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan.
Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
Pada hari Rabu kemarin, Cak Nur juga tampak hadir di Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Sidoarjo.
Beberapa peserta rapat sempat melihat wajah Cak Nur yang agak pucat, seperti sedang sakit.
Sampai pada Sabtu pagi tadi, dr Atok Irawan dihubungi oleh istri Cak Nur. Sang istri mengatakan bahwa Nur Ahmad hendak di-opname.
Petugas RSUD Sidoarjo pun langsung menjemput Cak Nur di rumah dinas, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di sana.
"Kami rawat mulai pukul 09.00 WIB. Dikasih infus dan langsung tes PCR atau swab test. Hasilnya memang begitu, positif Covid-19.
Kemudian dokter spesialis paru, jantung dan anastesi langsung bergerak cepat menangani beliau," lanjut dr Atok Irawan.
Minta Sholat
Sabtu siang, diceritakannya, Cak Nur sempat memaksa untuk turun dari ranjang. "Ambil wudhu dan Salat Zuhur," ungkap dr Atok Irawan.
Namun setelah itu, kondisi Cak Nur rupanya semakin memburuk. Ia bahkan sempat dipasang ventilator juga.
Terdeteksi, ada penyumbatan di pembuluh darah di jantung, dan jantungnya berhenti mendadak. Sekitar pukul 15.10 WIB, Nur Ahmad Syaifuddin berpulang.
Banyak Masyrakat yang Ingin Menyolatkan

Jenazah Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin telah tiba di rumah duka, di Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020), pukul 18.41 Wib.
Jenazah pria yang akrab disapa Cak Nur itu diiringi dengan pengawalan ketat oleh kepolisian dan petugas medis RSUD Sidoarjo. Isak tangis mulai pecah saat mobil memasuki halaman masjid.
Saat ini sedang dilakukan prosesi Salat Jenazah di Masjid Besar Nurul Huda, masjid yang tidak jauh dari rumah duka tersebut.
Salat itu diikuti secara bertahap dari gelombang 1 hingga gelombang terakhir. Mengingat, banyak sekali masyarakat dan tetangga setempat yang melayat.