Penertiban Corona Berujung Maut, 13 Orang Tewas Terinjak-injak saat Digerebek Polisi
Sebanyak 13 korban tewas terdiri dari 11 pria dan dua perempuan, dengan usia mereka rata-rata 20 tahun.
Presiden Martin Vizcarra menyatakan, 15 dari para tamu yang ditahan ternyata terinfeksi Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.
Franco Asensios, salah satu pengunjung mengungkapkan polisi mulai menyerbu tempat itu pukul 21.00 waktu setempat, di mana perempuan dipersilakan keluar lebih dahulu.
"Mungkin orang-orang menjadi panik dan mencoba untuk turun.
Kemudian mereka mengatakan bahwa ada yang tertindih di barisan depan," kata Asensios.
Pernyataan Asensios itu diperkuat keterangan polisi yang bertugas, Jose Luis Amezquita di mana pengunjung berusaha kabur saat melihat mereka.
Amezquita menjelaskan di tengah usaha mereka keluar, tiba-tiba pintu tertutup sehingga mereka terjebak.
Polisi sudah meminta pengunjung agar mundur.
"Kami berupaya agar ada cukup ruang untuk mengeluarkan mereka.
Tetapi mereka nampaknya tidak memerhatikan," keluh Amezquita.
Menteri Urusan Perempuan Rosario Sasieta menegaskan, dia ingin pemilik kelab malam mendapatkan hukuman berat sebagai pertanggungjawaban.
Peru memulai melonggarkan lockdown mereka pada 30 Juni, meski kelab malam masih belum diizinkan untuk buka sejak tutup pada Maret.
Negara di Amerika Latin tersebut melaporkan 27/500 kasus kematian karena virus corona, dengan hampir 600.000 kasus infeksi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Gerebek Kelab Malam di Peru, 13 Orang Tewas Terinjak-injak"