Presiden Tayyip Erdogan Tak Gentar Meski 4 Negara Besar Pamer Kapal Perang di Laut Mediterania
Parly mengatakan, tiga jet tempur Rafale dan sebuah kapal perang yang dilengkapi dengan helikopter Prancis akan menjadi bagian dari latihan militer ga
Jerman berusaha menengahi antara Ankara dan Athena. Yunani dan Turki mengatakan, mereka menginginkan dialog. Tapi, masing-masing memperingatkan, mereka akan terus mempertahankan hak-hak mereka di wilayah tersebut.
Suasana semakin memanas setelah Prancis, yang merupakan salah satu pentolan NATO, bergabung dengan latihan militer dengan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur.

Kapal angkatan bersenjata Yunani dan Perancis berlayar dalam formasi saat latihan militer gabungan di Laut Mediterania, gambar diperolehhReuters Kamis (13/8/2020)
“Mediterania Timur berubah menjadi area ketegangan. Menghormati hukum internasional harus menjadi aturan dan bukan pengecualian," kata Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Twitter, Rabu (26/8).
"Itu tidak boleh menjadi arena bermain ambisi beberapa orang," tegasnya seperti dilansir Reuters.
Parly mengatakan, tiga jet tempur Rafale dan sebuah kapal perang yang dilengkapi dengan helikopter Prancis akan menjadi bagian dari latihan militer gabungan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur.
“Pesan kami sederhana: prioritaskan pada dialog, kerjasama dan diplomasi sehingga Mediterania Timur menjadi wilayah yang stabil dan menghormati hukum internasional,” ujar Parly.
Artikel ini sudah tayang di intisari online id dengan judul "Termasuk Pentolan NATO, Empat Negara Siap Mengepung Turki, Erdogan Malah Blak-blakan Tantang Balik, Kawasan Kaya Hidrokarbon Ini