Berita Nasional
Rocky Gerung Remehkan Prof Henri Subiakto, Ali Ngabalin Turun Tangan
Perdebatan antara Henri Subiakto dengan Rocky Gerung soal influencer yang dipakai Pemerintah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung sempat berdebat dengan Staf Ahli Menkominfo Prof Henri Subiakto.
Malahan, Henri Subiakto juga meragukan gelar Profesor milik Rocky Gerung.
Perdebatan antara Henri Subiakto dengan Rocky Gerung soal influencer, yang dipakai Pemerintah.
Rocky Gerung mengatakan dengan adanya temuan ICW tersebut, maka publik berpikir soal ketidakpercayaan masyarakat terhadap ucapan Pemerintah.
• Sindikat Pembobol ATM Diciduk, Pelaku Sebut Belajar Trik Bobol ATM dari YouTube
• Penerimaan CPNS 2021, Formasi Guru, Perawat hingga Penyuluh Pertanian
• 3 Sindikat Pembobolan ATM Diciduk saat Beraksi di Mesin ATM Jalan Yos Sudarso
TONTON JUGA:
Rocky Gerung mengibaratkan, influencer ini seperti synthesizer
"sama seperti orang kalau suaranya udah bagus gak perlu lagi pakai synthesizer lagi, nyanyi aja gitu, influencer ini synthesizer terhadap suara yang belum sempurna,
suara pemerintah dalam menghasilkan orkestrasi dianggap tidak sempurna sehingga perlu influencer," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan saat ini timbul ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah
Sehingga pemerintah perlu menyewa orang lain.
"publik menganggap itu soal suara fals, sehingga ada suara apa gak cukup kecerdasan Ngabalin sehingga perlu paka influencer," kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung seharusnya influencer hanya sebagai penunjang saja.
Namun kini kata Rocky Gerung,influencer yang justru ada di posisi utama.
"Influencer semacam suplemen bila nutrisi utama tidak cukup, tapi sekarang orang anggap kok influencer yang di depan berarti subjek utama itu in capacity untuk menghasil public opinion sehingga pakai opinion leaders tambahan itu," kata Rocky Gerung.
Pendapat Rocky Gerung sempat menjadi percebatan dengan Ali Ngabalin.
Sampai kemudian Staf Ahli Menkominfo Prof Henri Subiakto dipersilahkan untuk bicara.