Kerahkan 50 Kapal Perang dan 40 Pesawat Tempur, Rusia Gelar Latihan Perang di Lepas Pantai AS
Rusia disebut begitu gigih dalam mempertahankan daerah Arktik, karena di sanalah ada seperempat cadangan minyak dan gas Bumi yang belum ditemukan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Peristiwa pertama dalam beberapa dekade terakhir dimana Militer Rusia dilaporkan menggelar latihan perang di lepas pantai AS.
Berdasarkan pernyataan Kremlin, angkatan laut mereka menggelar latihan manuver di dekat Alaska melibatkan puluhan kapal perang dan pesawat tempur.
Latihan perang pada Jumat (28/8/2020) terjadi dua hari setelah AS menyelidiki kabar kapal selam Rusia menyembul dari perairan Alaska.
Unjuk kekuatan "Negeri Beruang Merah" itu merupakan yang terbesar di kawasan berselimut es sejak negara itu masih bernama Uni Soviet.
Laksamana Nikolai Yevmenov menerangkan, latihan militer mereka melibatkan setidaknya 50 kapal perang dan 40 pesawat, dan bertempat di Laut Bering.
Dilaporkan The Sun Sabtu (29/8/2020), latihan tersebut juga menggunakan rudal sungguhan, yang ditembakkan di perairan terbuka.

• Mayat Bayi Laki-laki yang Ditemukan Mengapung di Sungai Tulangbawang Baru Berusia 4 Hari
• Miliki 5 Anak, Zaskia Mecca Kerap Merasa Bersalah pada Putri Pertamanya yang Baru Berusia 9 Tahun
• Israel Temukan Ratusan Koin Emas Berusia Ribuan Tahun di Tanah Palestina
"Kami menggelar latihan seperti ini merupakan yang pertama kalinya di tempat itu," kata Yevmenov dalam pernyataan yang dirilis kementerian pertahanan.
Moskwa tidak memberikan rincian kapan mereka menggelar latihan perang tersebut, atau apakah agenda mereka sudah selesai dilaksanakan.
Yevmenov menekankan bahwa latihan itu merupakan bentuk upaya Rusia mengamankan dan melindungi kepentingan mereka di kawasan Arktik.

"Kami membangun pasukan kami untuk memastikan keberlanjutan pembangunan ekonomi di sana. Kami harus terbiasa dengan Arktik," tegasnya.
Sebelumnya, The Sun memberitakan bagaimana "Negeri Beruang Merah" dan "Negeri Uncle Sam" saling berebut pengaruh di daerah tersebut.
Selain dua negara itu, Inggris yang merupakan salah satu sekutu utama AS juga menerjunkan helikopter serbu Apache di sana.
Meski begitu, Kremlin disebut sudah satu langkah lebih dulu dengan mengembangkan fasilitas, seperti membangun pangkalan udara.
Rusia disebut begitu gigih dalam mempertahankan daerah Arktik, karena di sanalah ada seperempat cadangan minyak dan gas Bumi yang belum ditemukan.
Presiden Vladimir Putin sudah memerkirakan, kekayaan mineral yang ada di Arktik bernilai 20 triliun poundsterling, atau Rp 391,7 kuadriliun.